Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekjen PBB Kutuk Serangan di RS Gaza yang Tewaskan Ratusan Warga

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengutuk serangan di rumah sakit Al Ahli di Gaza yang menewaskan 500 warga Palestina pada Selasa.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Sri Juliati
zoom-in Sekjen PBB Kutuk Serangan di RS Gaza yang Tewaskan Ratusan Warga
DW
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengutuk serangan di rumah sakit Al Ahli di Gaza yang menewaskan 500 warga Palestina pada Selasa. 

TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengutuk serangan di Rumah Sakit Al Ahli di Gaza yang menewaskan 500 warga Palestina pada Selasa (17/10/2023).

Melalui Twitter pribadinya, Antonio Guterres mengungkapkan merasa ngeri dengan terbunuhnya ratusan warga sipil di RS Gaza.

"Saya ngeri dengan pembunuhan ratusan warga sipil Palestina dan hal ini sangat saya kutuk," tulis Antonio Gueteres, dikutip dari BBC.

Antonio Guterres menekankan umah sakit dan semua personel medis dilindungi berdasarkan hukum internasional.

"Rumah sakit dan tenaga medis dilindungi berdasarkan hukum humaniter internasional," tulisnya.

Kepala Kantor Komisaris Tinggi hak asasi manusia PBB, Volker Türk menggambarkan serangan terhadap rumah sakit itu sebagai tindakan yang sama sekali tidak dapat diterima.

Baca juga: Ledakan Menewaskan Ratusan Warga di RS Gaza, Hamas dan Israel Saling Menyalahkan

"Saya tidak bisa berkata-kata," kata Volker Turk dalam sebuah pernyataan.

Berita Rekomendasi

Ia juga mengatakan rumah sakit adalah tempat suci dan harus dilindungi dengan cara apa pun.

“Malam ini, ratusan orang tewas – secara mengerikan dalam serangan besar-besaran di rumah sakit Al Ahli Arab di Kota Gaza, termasuk pasien, petugas kesehatan dan keluarga yang mencari perlindungan di dalam dan sekitar rumah sakit. Sekali lagi mereka adalah kelompok yang paling rentan.”

Oleh karena itu, ia juga mengutuk keras serangan ini dan meminta pertanggung jawaban dari pihak yang melakukan serangan.

“Kami belum mengetahui skala penuh dari pembantaian ini tetapi yang jelas adalah kekerasan dan pembunuhan harus segera dihentikan,” kata Komisaris Tinggi Volker Türk, dikutip dari laman resmi PBB.

"Mereka yang terbukti bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaba," tambahnya.

Orang-orang berkumpul di sekitar mayat warga Palestina yang tewas dalam serangan di rumah sakit Ahli Arab di Gaza tengah setelah mereka diangkut ke rumah sakit Al-Shifa, pada 17 Oktober 2023. Serangan di kompleks rumah sakit di Jalur Gaza setidaknya menewaskan korban jiwa yang disalahkan oleh pejabat di wilayah Palestina yang dikuasai Hamas pada 17 Oktober, memicu kecaman dan kemarahan luas. Namun tentara Israel menyalahkan roket yang salah ditembakkan oleh militan di Gaza. (Photo by Dawood NEMER / AFP)
Orang-orang berkumpul di sekitar mayat warga Palestina yang tewas dalam serangan di rumah sakit Ahli Arab di Gaza tengah setelah mereka diangkut ke rumah sakit Al-Shifa, pada 17 Oktober 2023. Serangan di kompleks rumah sakit di Jalur Gaza setidaknya menewaskan korban jiwa yang disalahkan oleh pejabat di wilayah Palestina yang dikuasai Hamas pada 17 Oktober, memicu kecaman dan kemarahan luas. Namun tentara Israel menyalahkan roket yang salah ditembakkan oleh militan di Gaza. (Photo by Dawood NEMER / AFP) (AFP/DAWOOD NEMER)

Baca juga: 500 Orang Tewas akibat Serangan di Rumah Sakit Gaza, Ini 4 Hal yang Perlu Diketahui

Korban Dilarikan di Rumah Sakit Terdekat

Ledakan yang terjadi pada pukul 19.30 waktu setempat menewaskan 500 orang warga sipil.

Sementara ratusan orang terluka dilarikan ke RS terdekat yaitu Rumah Sakit Shifa.

Ambulans dan mobil pribadi membawa sekitar 350 korban ledakan al-Ahli ke rumah sakit utama di Kota Gaza, al-Shifa.

Direktur rumah sakit, Abu Selmia mengatakan rumah sakit tersebut membutuhkan tempat tidur, obat-obatan dan kebutuhan lainnya.

“Kami memasukkan lima tempat tidur ke dalam satu ruangan kecil. Kami memerlukan peralatan, kami memerlukan obat-obatan, kami memerlukan tempat tidur, kami memerlukan anestesi, kami memerlukan segalanya,” kata Abu Selmia,

Ia memperingatkan pasokan bahan bakar untuk generator rumah sakit akan habis pada hari Rabu.

“Saya pikir sektor medis di Gaza akan runtuh dalam beberapa jam," katanya.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas