Pakar Militer: Roket Rajum Al-Qassam Punya Pesan Khusus Bagi Israel, Tak Ada Harapan Buat Pemukim
Satu di antara pesan tegas milisi Perlawanan Palestina ke Israel adalah kalau mereka masih memiliki cadangan persenjataan rudal yang strategis.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Pakar Militer: Roket Rajum Al-Qassam Punya Pesan Khusus Bagi Israel, Tak Ada Harapan Buat Pemukim
TRIBUNNEWS.COM - Pakar militer dan ahli strategi asal Yordania, purnawirawan Mayor Jenderal Muhammad Al-Samadi, mengatakan kalau pemboman yang dilakukan kelompok perlawanan Palestina terhadap permukiman yang mengelilingi Gaza setelah 424 hari membawa pesan politik dan militer terhadap entitas Israel.
Satu di antara pesan tegas milisi Perlawanan Palestina adalah kalau mereka masih memiliki cadangan persenjataan rudal yang strategis.
Baca juga: AS Tolak Pangkalan Militer Permanen Israel di Gaza: Tak Boleh Ada Pengusiran Warga Palestina
Al-Sammadi menjelaskan – dalam analisisnya kepada Al-Jazeera – kalau pihak milisi perlawanan Palestina di Gaza saat ini masih memiliki rudal busur, rudal jarak pendek jenis 'Rajum', atau mortir.
Analisis Al-Sammadi muncul setelah Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), mengumumkan pada Senin bahwa mereka telah mengebom pemukiman Nirim dan Mata Ketiga di Jalur Gaza dengan roket “Rajum” kaliber 114 mm.
Baca juga: Gaza Kembali Membara, Sniper Al Qassam Robohkan IDF di Jabalia, Israel Dibombardir dari Khan Yunis
Di sisi lain, Channel 12 Israel melaporkan kalau pertahanan udara mencegat rudal yang diluncurkan dari kota Khan Yunis (selatan Jalur Gaza) menuju Jalur Gaza.
Menurut pakar militer tersebut, rudal Rajum membawa hulu ledak yang diperkirakan memiliki berat antara 2 dan 3 kilogram, dan jangkauannya mencapai 9 kilometer.
Mengenai pentingnya pemboman tersebut, Al-Sammadi mengatakan kalau Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas mengirimkan pesan khusus ke Israel.
"Peluncuran roket ini menyatakan bahwa tidak ada harapan bagi kembalinya penduduk permukiman di sekitar Jalur Gaza kecuali dengan tercapainya gencatan senjata dengan kelompok perlawanan di Gaza,” kata Al-Sammadi.
Dia menunjukkan kalau pemerintahan Benjamin Netanyahu benar-benar menunjukkan tekad bahwa Hamas tidak akan kembali memerintah Gaza, dan perlunya menghancurkan sepenuhnya kemampuan militer dan pemerintahannya.
Hal itu dilakukan dengan penghancuran besar-besaran wilayah kantung Palestina itu oleh kekuatan bersenjata militer Israel (IDF) sekaligus memutuskan Jalur Gaza (dengan dunia luar) dan bergerak bebas di dalamnya, kata Al-Sammadi.
Israel Serukan Pengusiran di Gaza Selatan
Terkait perlawanan milisi yang kembali membara di Jalur Gaza, Tentara Israel dilaporkan menyerukan evakuasi beberapa wilayah di Gaza selatan pada Senin.
Israel beralasan pengusiran penduduk dari wilayah itu dilakukan dengan peringatan kalau militan Palestina meluncurkan roket dari sana ke wilayah pendudukan Israel.
"Organisasi perlawanan sekali lagi menembakkan roket ke Negara Israel dari wilayah Anda," kata juru bicara militer Avichay Adraee dalam sebuah unggahan di X berbicara kepada penduduk di wilayah Khan Yunis.