Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jerman Terjunkan Komando Pasukan Khusus AD dan Unit Tempur Elite untuk Operasi Militer di Gaza

Jerman telah mengerahkan beberapa unit Pasukan Khusus ke Siprus sebagai persiapan menghadapi “semua skenario” di Timur Tengah, Bild melaporkan

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Jerman Terjunkan Komando Pasukan Khusus AD dan Unit Tempur Elite untuk Operasi Militer di Gaza
© Global Look Press / dpa / Rolf Vennenbernd
FOTO FILE: Anggota unit Pasukan Khusus GSG 9 Polisi Federal Jerman. Unit pasukan khusus ini dilaporkan menjadi satu di antara tiga pasukan khusus Jerman yang dikerahkan sebagai persiapan kemungkinan operasi militer di Gaza. 

Jerman Terjunkan Komando Pasukan Khusus AD dan Unit Tempur Elite untuk Operasi Militer di Gaza

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Jerman dilaporkan memutuskan untuk menerjunkan beberapa unit Pasukan Khusus terkemuka mereka di Siprus, Rabu (17/10/2023).

Pengerahan pasukan-pasukan elite itu sebagai persiapan menghadapi potensi situasi krisis di Israel, Gaza, dan Timur Tengah.

Laporan Tabloid Bild, pada Rabu, mengutip sumber keamanan, melansir kalau pasukan-pasukan khusus yang diterjunkan tersebut terdiri dari Komando Pasukan Khusus Angkatan Darat Jerman (KSK), Pasukan Khusus Angkatan Laut (KSM), dan Unit Pasukan Khusus polisi federal Jerman.

Baca juga: Ketakutan Kena Sambar Rudal, Kanselir Jerman Tergopoh-gopoh Berlindung ke Shelter Bom di Tel Aviv

"KSK telah dikerahkan ke negara kepulauan di Mediterania Timur. Selain itu, unit tempur KSM yang dikenal sebagai perenang tempur, juga dikerahkan ke wilayah tersebut. Unit Pasukan Khusus polisi federal yang berspesialisasi dalam menyelamatkan sandera (GSG 9) juga dikirim ke sana," tulis laporan tabloid tersebut.

Menurut Bild, Berlin sedang mempersiapkan “semua skenario” di tengah meningkatnya eskalasi perang antara Israel dan kelompok pejuang Hamas Palestina yang berbasis di Gaza.

Konflik tersebut pecah setelah Hamas melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel, melancarkan serangan roket dan sempat menguasai pemukiman Israel yang terletak tidak jauh dari Gaza.

Berita Rekomendasi

Serangan tersebut dan bentrokan lanjutan antara milis Hamas dan militer Israel merenggut nyawa lebih dari 1.400 warga Israel.

Hamas telah mengkonfirmasi kalau mereka juga menyandera lebih dari 200 orang selama penyerangan pada Sabtu (7/10/2023).

Baca juga: Jubir Brigade Al-Qassam: Hamas Janji Bebaskan Semua Tahanan Asing Jika Israel Setop Bombardir Gaza

Menurut Bild, ada “jumlah dua digit” warga negara Jerman di antara para tawanan.

"Pasukan Khusus berpotensi digunakan untuk menyelamatkan mereka," kata tabloid tersebut.

laporan juga menambahkan bahwa unit tempur elite tersebut juga dapat dikerahkan untuk mengevakuasi warga Jerman yang bekerja di Gaza atau bahkan untuk membantu warga Jerman keluar dari Lebanon jika konflik antara Israel dan Hamas menyebar ke wilayahnya.

Super Hercules C-130J buatan Lockheed Martin.
Super Hercules C-130J buatan Lockheed Martin. (dok. Lockheed Martin)

Angkut Peralatan Militer ke Siprus

Selain personel militer unit khusus, Jerman juga membawa serta sejumlah peralatan militer yang diperlukan serta beberapa pesawat angkut militer, termasuk Airbus A400M Atlas dan Lockheed C-130 Hercules, ke Siprus.

"Pemerintah (Jerman) diduga telah memberi tahu komite parlemen (Jerman) terkait tentang persiapannya," kata laporan Bild.

“Kami siap untuk awal yang dingin dan bersiap untuk semua opsi,” kata pernyataan pemerintah Jerman, menurut Bild.

“Awal yang dingin” dalam bahasa militer Jerman berarti tingkat kesiapan yang tinggi yang memungkinkan unit-unit tersebut segera dikerahkan ke wilayah yang relevan dan dapat beroperasi tanpa persiapan tambahan apa pun.

Berita itu muncul ketika ketegangan di sekitar Gaza terus meningkat.

Baca juga: Israel Minta Bantuan AS Dana Darurat 10 Miliar Dolar, Washington Kirim Joint Direct Attack Munition

Asap mengepul setelah ledakan selama pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 18 Oktober 2023. Sebuah ledakan mengoyak rumah sakit Baptist Hospital di Gaza yang dilanda perang dan menewaskan ratusan orang pada akhir 17 Oktober. (SAID KHATIB/AFP)
Asap mengepul setelah ledakan selama pemboman Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 18 Oktober 2023. Sebuah ledakan mengoyak rumah sakit Baptist Hospital di Gaza yang dilanda perang dan menewaskan ratusan orang pada akhir 17 Oktober. (SAID KHATIB/AFP) (AFP/SAID KHATIB)

Pada Selasa, serangan terhadap sebuah rumah sakit di Gaza menewaskan lebih dari 500 orang, menurut otoritas kesehatan setempat.

Banyak negara Muslim langsung menyalahkan Israel atas insiden tersebut.

Israel menyangkal adanya hubungan dengan serangan tersebut dan pada gilirannya malah menyalahkan kelompok militan lokal Palestina.

Pada hari Rabu, demonstrasi besar-besaran anti-Israel diadakan di banyak negara di Timur Tengah dan Afrika Utara. Para pengunjuk rasa turun ke jalan dari Maroko hingga Iran.

Di tengah protes tersebut, Presiden AS Joe Biden mengunjungi Tel Aviv, di mana ia bersumpah memberikan dukungan yang teguh kepada Israel.

Joe Biden juga menyangkal bahwa Israel, sekutu utama AS, bertanggung jawab atas serangan terhadap rumah sakit pada hari Selasa.

(oln/Bild/RT/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas