Menyusuri Istiklal hingga Melihat Keindahan Istanbul dari Galata Tower
Tribunnews.com berjalan kaki menyusuri sepanjang jalan Taksim, menuju Istiklal, Shisane hingga Galata.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Di masa itu, Galata Tower digunakan sebagai menara pengawas.
Saat terjadi kebakaran di kota, pihak berwenang naik ke Galata Tower untuk mencari titik lokasinya.
Galata Tower ini berdiameter 16 meter dan tingginya mencapai 63 meter.
Atap menara terbuat dari timah dan kayu.
Sayangnya, bangunan mengalami kerusakan akibat kebakaran, tangga untuk naik ke puncak menara rusak parah pada 1474.
Insiden itu terjadi pada masa pemerintahan Sultan Selim III.
Kebakaran lainnya terjadi di tahun 1931.
Pada tahun 1875, atap berbentuk kerucut di bagian atas bangunan itu hancur karena dikoyak badai.
Selama sisa periode kepemimpinan Ottoman, Galata Tower berdiri kokoh tanpa topi kerucutnya.
Bertahun-tahun kemudian, pada 1965-1967, setelah menjadi Republik Turki, topi kerucut asli dipasang lagi.
Galata Tower mengalami restorasi di akhir tahun 1960-an.
Interior kayu menara digantikan oleh struktur beton.
Galata Tower semakin kokoh dengan 'tubuh' barunya.
Situs ini kemudian dikomersialisasikan dan dibuka untuk umum.