Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

3,7 Juta Rumah Tangga di Australia Alami Kerawanan Pangan selama Setahun Terakhir

Menurut laporan kelaparan tahunan Foodbank, 3,7 juta rumah tangga mengalami kerawanan pangan selama 12 bulan terkahir.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Sri Juliati
zoom-in 3,7 Juta Rumah Tangga di Australia Alami Kerawanan Pangan selama Setahun Terakhir
ABC
Australia. Menurut laporan kelaparan tahunan Foodbank, 3,7 juta rumah tangga mengalami kerawanan pangan selama 12 bulan terkahir. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 3,7 juta rumah tangga di Australia mengalami kerawanan pangan selama 12 bulan terkahir.

Jutaan warga tersebut gabungan dari jumlah rumah tangga di Sydney dan Melbourne, dikutip dari laporan Food Bank Australia.

Jumlah ini meningkat hampir 350 ribu dibandingkan tahun lalu.

Sementara lebih dari 2,3 juta rumah tangga berada dalam kondisi 'sangat rawan pangan'.

Artinya, mereka mengalami kelaparan, mengurangi asupan makanan, melewatkan waktu makan, atau bahkan tidak makan sepanjang hari.

Berdasarkan survei terhadap 4.342 orang yang dilakukan pada bulan Juli, sekitar 383.000 rumah tangga kesulitan menyediakan makanan dibandingkan pada tahun lalu.

Baca juga: Dunia Hari Ini: Jutaan Warga Australia Mengalami Kerawanan Pangan

CEO Foodbank Australia, Brianna Casey mengatakan, negaranya berada di tengah krisis ketahanan pangan.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, sebanyak 77 persen dari warga Australia mengalami kerawanan pangan.

“Apa yang kita lihat sekarang adalah 77 persen dari mereka yang mengalami kerawanan pangan, mereka baru pertama kali mengalaminya,” katanya.

Casey mengatakan justru yang mengalami kerawanan pangan adalah yang berpenghasilan menengah.

“Mereka cenderung lebih muda, cenderung berpenghasilan menengah ke atas, dan cenderung memiliki pekerjaan," terangnya.

Casey mengatakan jika tren saat ini terus berlanjut, pada akhir tahun 2023, separuh penduduk Australia akan menghadapi kesulitan tertentu dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka.

“Apa yang kami lihat sekarang adalah masyarakat membutuhkan setidaknya satu setengah atau dua pekerjaan penuh waktu atau setara untuk memenuhi tagihan yang mungkin bisa dipenuhi oleh satu pekerjaan sebelumnya," kata dia.

Penyebab Kerawanan Pangan

Mengutip dari The Guardian, penyebab terbesar dari kasus ini adalah krisis biaya hidup.

Penyebab utama tersebut berdasarkan survei dari 77 persen rumah tangga.

Selain itu, penyebab lainnya adalah rendahnya lapangan pekerjaan dan tidak memadainya pembayaran kesejahteraan.

Sementara menurut 60 persen rumah tangga mengatakan, mempunyai satu anggota yang merupakan seorang pekerja.

Kisah Seorang Warga di Australia Berjuang Penuhi Kebutuhan Hidupnya

Sementara itu, Micheal Coe, seorang kepala rumah tangga di Australia harus kehilangan pekerjaannya karena mengalami suatu penyakit pada Desember.

Oleh karena itu, istrinya harus menggantikan tugasnya untuk mencari nafkah.

Apalagi Micheal Coe memiliki tiga orang anak yang berusia sembilan, tujuh dan empat tahun.

Istrinya saat ini merupakan pekerja paruh waktu.

Sehingga ia dan istrinya memenuhi kebutuhannya dengan penghasilan paruh waktu dan ditambah pensiunan dirinya.

Sayangnya, penghasilan tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan makanan ketiga anaknya.

“Dengan tiga orang anak dan seorang penyandang disabilitas, biaya hidup yang tinggi tidaklah cukup,” kata Coe.

Untuk tempat tinggal, Coe menyewa rumah dengan 3 kamar tidur di pinggiran utara Adelaide.

Rumah itu disewa seharga 450 USD atau sekitar Rp 7,1 juta per minggu.

Karena biaya yang cukup mahal, ia khawatir tidak dapat menyewa rumah tersebut selamanya.

Ia juga berusaha mencari rumah yang dapat ia beli dengan harga yang murah, namun ternyata tidaklah mudah.

“Kemampuan mendapatkan rumah sangat sulit ketika biaya hidup dan sewa begitu tinggi,” ujarnya.

Menurutnya, pemerintahan perlu meningkatkan bantuan sewa rumah.

"Jadi, bantuan sewa perlu ditingkatkan agar masyarakat dapat menabung dalam jumlah yang cukup… atau jika masyarakat membeli properti investasi, buatlah sedikit lebih sulit bagi mereka untuk membeli lima atau enam rumah. Saya pikir itu bisa membantu," terangnya.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Australia

 
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas