Stok Bahan Bakar di Gaza yang Menipis Jadi Bencana bagi Rumah Sakit
Pasokan bahan bakar di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza utara diperkirakan habis dalam 48 jam ke depan. Hal itu memengaruhi RS dalam beroperasi.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza utara akan segera menghadapi masalah yang serius.
Pasalnya, pasokan bahan bakar diperkirakan habis dalam 48 jam ke depan, dikutip dari Al Jazeera.
Direktur RS Al-Shifa, Dr Mohammad Abu Salmiya mengatakan, rumah sakit tersebut belum menerima bantuan PBB, di tengah blokade total Israel terhadap Gaza.
Tercatat, RS Al-Shifa memiliki jumlah pasien luka dan staf medis terbanyak di seluruh Jalur Gaza.
Karena aliran listriknya diputus oleh Israel, rumah sakit tersebut beroperasi dengan mengandalkan generator yang menggunakan bahan bakar.
Tak hanya di rumah sakit, kebutuhan bahan bakar juga diperlukan bagi pengungsi Palestina di Near East.
Baca juga: Menhan Israel Prediksi 3 Bulan Operasi Darat di Gaza, Optimis Habisi Hamas
Dikutip dari CNBC, menipisnya stok bahan bakar tersebut semakin membatasi bantuan kemanusiaan kepada penduduk di wilayah tersebut.
"Dalam tiga hari, UNRWA akan kehabisan bahan bakar, hal ini sangat penting bagi respons kemanusiaan kami di seluruh jalur Gaza," ujar Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Near East, atau UNRWA.
Philippe menambahkan, apabila bahan bakar tidak ada, maka akan memengaruhi kesediaan kebutuhan lainnya, seperti air hingga toko roti.
"Tanpa bahan bakar, tidak akan ada air, tidak akan ada rumah sakit dan toko roti yang berfungsi. Tanpa bahan bakar, bantuan tidak akan menjangkau banyak warga sipil yang sangat membutuhkan. Tanpa bahan bakar, tidak akan ada bantuan kemanusiaan," tambahnya.
Konvoi bantuan kemanusiaan yang terdiri dari 20 truk dikirim ke Jalur Gaza pada hari Sabtu, (21/10/2023) melalui perbatasan Rafah dengan Mesir.
Jumlah bantuan yang dikirim terbatas termasuk makanan, air dan obat-obatan tetapi tidak ada pasokan bahan bakar, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB.
Hal itu dikhawatirkan bahwa Hamas akan menggunakannya untuk tujuan militer.
Media pemerintah Mesir melaporkan bahwa 17 truk lagi menyeberang ke Gaza pada hari Minggu, namun PBB mengatakan tidak ada satupun yang menyeberang .
"Sampai saat ini belum ada konvoi," kata juru bicara badan PBB untuk pengungsi Palestina, (22/10/2023).
(Tribunnews.com, Widya)