Tentara Rusia Mentok di Avdiivka, Ukraina: 50 Tank Moskow Hangus dalam Sehari, 900 Prajurit Tewas
Rusia kehilangan 50 tank dan 900 tentara dalam satu hari pertempuran melawan pasukan Ukraina dalam upaya merebut Avdiivka yang terus menerus gagal.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Tentara Rusia Mentok di Avdiivka, Ukraina: 50 Tank Moskow Hangus dalam Sehari, 900 Prajurit Tewas
TRIBUNNEWS.COM - Militer Rusia dilaporkan menemui jalan buntu dalam upaya mereka merebut kembali Avdiivka dari Ukraina.
Beberapa hari setelah melancarkan serangan besar-besaran di kota timur di wilayah Donetsk, Ukraina, pasukan Rusia dilaporkan kembali menemui kegagalan.
Pihak Ukraina mengklaim Rusia kehilangan hampir 50 tank dan 900 orang dalam satu hari pertempuran, Sabtu (21/10/2023).
"Dalam satu hari pertempuran, hampir 900 orang Rusia tewas dan 100 unit peralatan lapis baja mereka juga hancur," kata Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina.
Sebuah video yang dibagikan oleh militer Ukraina pada Jumat menunjukkan tank dan kendaraan lapis baja Rusia dihancurkan saat mereka menuju kota di Ukraina timur.
Baca juga: Dikirim ke Medan Perang Pakai Lapis Baja Butut Soviet, Tubuh Tentara Rusia Berserakan di Avdiivka
Alasan Rusia Ngotot Rebut Avdiivka Belum Jelas
Institute for the Study of War (ISW), sebuah wadah pemikir yang berbasis di Washington, serangan besar Rusia ke Avdiivka pada Jumat mengindikasikan kengototan Moskow agar wilayah ini kembali bisa dikuasai.
Meski begitu, upaya pada Jumat pekan lalu tersebut kembali menemui kegagalan di mana Rusia kehilangan banyak personel dan peralatan tempur.
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada wartawan pekan lalu bahwa Rusia telah melancarkan “serangan baru” di Ukraina timur, termasuk di sekitar Avdiivka.
Kirby mencatat, tidak mengherankan jika Rusia memulai tindakan ofensif, mengingat tujuan utama mereka adalah merebut lebih banyak wilayah Ukraina.
Namun, alasan fokusnya Rusia pada Avdiivka, belum jelas.
ISW sebelumnya mencatat, bahwa keberhasilan pasukan Ukraina merebut kota tersebut tidak akan membuka rute baru untuk maju ke seluruh Donetsk di mana banyak wilayah masih diduduki pasukan Rusia.
"Sejak Rusia mulai menyerang Avdiivka pada 10 Oktober, pasukannya telah menderita kerugian besar dalam hal tank dan kendaraan lapis baja, namun terus melancarkan serangan ke kota tersebut,: menurut ISW.
Lembaga think tank tersebut menganalisis, kegigihan Rusia ini menunjukkan kepercayaan diri pasukan Rusia kalau mereka dapat merebut kota tersebut.
Asumsi lain dari lembaga ini menyebut, kegagalan demi kegagalan Rusia dalam sejumlah serangan besar ke wilayah ini menunjukkan kalau komando militer Rusia meremehkan operasi ofensif terlepas dari biaya yang harus dikeluarkan.
Baca juga: Pertempuran Ganas di Avdiivka, Ukraina: Rusia Kehilangan Lebih dari 600 Tentara dalam Satu Hari
Mengapa Avdiivka Sulit Direbut
ISW pada Minggu (22/10/2023) juga mengutip seorang milblogger yang berafiliasi dengan Kremlin Minggu yang mendiskusikan faktor-faktor penyebab mengapa pasukan Rusia 'mentok' di Avdiivka.
Sebagai gambaran betapa Rusia sudah 'kalah banyak' dalam upaya merebut Avdiivka, situs analisis pertahanan intelijen sumber terbuka Belanda, Oryx, menyebut kalau satu dari 10 kerugian peralatan Rusia sejak Kiev melancarkan counter offensif pada Juni silam terjadi dalam 10 hari terakhir belakangan di OKtober 2023.
Rentang itu merujuk pada rentang waktu di mmana Rusia menggencarkan serangannya di Avdiivka.
ISW mengatakan pasukan Rusia sudah mengerahkan pasukan tambahan ke front Avdiivka.
Pasukan tambahan itu terkait kegagalan serangan mekanis frontal dan kegagalan serangan baru pada 19 dan 20 Oktober.
“Pasukan Rusia sepertinya sekali lagi akan berhenti sejenak setelah upaya besar yang gagal dan menimbulkan kerugian besar,” kata lembaga think tank yang berbasis di AS.
Milblogger yang berafiliasi dengan Kremlin yang mengatakan Rusia mungkin menemui jalan buntu di Avdiivka.
Baca juga: Penasaran Rebut Avdiivka, Tiga Jet Tempur Su-25 Rusia Jatuh Kena Tembak Roket Ukraina Dalam Sepekan
"Milblogger itu menambahkan, sulit untuk melakukan manuver perang di garis depan statis dengan sejumlah besar personel dan area berbenteng di kedua sisi," menurut ISW.
Milblogger tersebut mengatakan kalau drone Ukraina dan senjata presisi lainnya telah membuat kendaraan lapis baja Rusia semakin rentan dan membuat serangan darat pasukan infanteri Moskow semakin sulit.
“Miblogger tersebut juga mencatat bahwa pasukan Rusia menghadapi kesulitan dalam mengatasi ladang ranjau Ukraina di dekat Avdiivka dan tidak dapat sepenuhnya menghancurkan logistik Ukraina, sehingga memungkinkan komando Ukraina untuk segera memindahkan personel ke daerah-daerah kritis,” tambah ISW.
(oln/NW/BI/*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.