Peringatan untuk Rashford: Hati-hati jika Hijrah ke AC Milan, Bisa Temui Kesulitan
Jika benar hijrah ke San Siro, Rashford harus siap menghadapi tantangan besar, terutama adaptasi dengan Serie A.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Marcus Rashford dikabarkan semakin dekat dengan pintu keluar Manchester United pada bursa tranfser Januari ini.
Setelah terus tersisih dari skuad utama di bawah pelatih Ruben Amorim, Rashford kini disebut-sebut menarik minat AC Milan.
Namun, jika benar hijrah ke San Siro, Rashford harus siap menghadapi tantangan besar, terutama adaptasi dengan Serie A.
Pemain 27 tahun itu sudah empat kali tidak masuk skuad pertandingan Manchester United musim ini, meski terakhir kembali ke bangku cadangan saat kalah dari Newcastle.
Ketidakcocokan dengan Amorim semakin nyata, terutama setelah Rashford secara terbuka mengungkapkan keinginannya untuk mencari tantangan baru dalam sebuah wawancara akhir 2024 lalu.
Menurut laporan terbaru, AC Milan telah melakukan pembicaraan dengan United terkait potensi transfer Rashford.
Zlatan Ibrahimovic, mantan rekan setim Rashford yang kini bekerja di Milan, disebut siap membuka pintu untuk kedatangannya.
Baca juga: Alasan Ruben Amorim Kembali Panggil Rashford ke Skuad di Laga Manchester United vs Newcastle
Namun, kesepakatan ini diperkirakan akan rumit, terutama mengingat kontrak Rashford yang bernilai tinggi, £325,000 (Rp6.5 miliar) per pekan hingga 2028.
David Ornstein dari The Athletic menjelaskan bahwa gaji tinggi Rashford bisa menjadi hambatan utama.
"Sulit membayangkan ada klub yang mau mengambil tanggung jawab sebesar itu, terutama di Januari," ujar Ornstein.
"Kontraknya sangat besar, dan rumor mengenai tawaran dari Arab Saudi juga tampaknya tidak sepenuhnya akurat," kata dia.
Jika Rashford jadi bergabung dengan AC Milan, ia akan bergabung dengan pemain Inggris lainnya seperti Fikoayo Tomori, Tammy Abraham dan Ruben Loftus-Cheek.
Namun, Rashford perlu menyiapkan mental jika hijrah ke AC Milan. Meski saat ini memiliki kemampuan luar biasa, tantangan bermain di Serie A tidak bisa dianggap remeh.
Kompetisi yang saat ini menjadi terbaik nomor dua setelah Liga Inggris ini menuntut kesabaran, kecerdasan taktik, dan adaptasi yang cepat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.