Gadis Kecil Itu Sedang Peluk Ayahnya Ketika Jasad Mereka Dikeluarkan dari Reruntuhan Puing-puing
Puluhan orang bergegas ke rumah sakit Deir el-Balah, Palestina, untuk mengidentifikasi jenazah pada Minggu (22/10/2023) waktu setempat.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PALESTINA - Puluhan orang bergegas ke rumah sakit Deir el-Balah, Palestina, untuk mengidentifikasi jenazah pada Minggu (22/10/2023) waktu setempat.
Hal itu mereka lakukan setelah Israel baru meluluhlantakkan Gaza dengan serangan bom.
Penguasa Hamas mengatakan 4.651 orang kini telah terbunuh di wilayah itu sejak militer Israel memborbadir.
Pihak berwenang mengatakan Deir el-Balah di Gaza tengah paling menderita akibat serangan udara Israel 7 Oktober lalu.
Lebih dari 260 orang meninggal dalam 24 jam terakhir menurut data Kementerian Kesehatan setempat. Dimana 1.873 orang yang tewas dalam dua minggu terakhir adalah anak-anak.
Israel mulai membombardir daerah kantong kecil tersebut setelah militan Hamas menyerbu perbatasan pada tanggal 7 Oktober 2023 lalu yang menewaskan sedikitnya 1.400 orang.
Di kamar mayat rumah sakit di Deir el-Balah, mayat-mayat berserakan dimana-mana termasuk jenazah Mohammad Judeh dan putrinya yang berusia tiga tahun.
Misk, yang ditempatkan di meja yang sama, wajah mereka tidak tertutup.
Sepupu Judeh, Wael Wafi, mengatakan gadis itu sedang memeluk ayahnya ketika tubuh mereka dikeluarkan dari puing-puing.
“Seluruh keluarga Judeh, termasuk bibi saya, tewas dalam pengeboman tersebut,” kata Wafi.
"Dua bangunan hancur dan menimpanya."
"Beberapa anggota keluarga mengungsi di gedung tersebut setelah melarikan diri dari penembakan di Gaza utara," tambahnya.
“Sepupu saya sedang tidur di rumahnya sambil menggendong putrinya. Dia adalah seorang pria yang tidak ada hubungannya dengan perlawanan,” kata Wafi.
Kematian di selatan