Kremlin Bantah Kabar Vladimir Putin Jatuh Sakit, Tertawai Rumor Soal Menggunakan 'Kembaran'
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov membantah Vladimir Putin jatuh sakit, apalagi menggunakan kembaran atau body double.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Kremlin membantah kabar bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin jatuh sakit, Reuters melaporkan Selasa (24/10/2023).
Kremlin juga menertawakan rumor yang terus-menerus berkembang di media sosial bahwa Putin menggunakan body double atau "kembaran" untuk menggantikannya tampil di depan umum.
"Semuanya baik-baik saja, ini benar-benar palsu," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov ketika ditanya apakah benar sang presiden mengalami henti jantung.
Ketika ditanya lebih lanjut soal body double Putin, Peskov menjawab:
“Ini termasuk dalam kategori informasi palsu yang tidak masuk akal yang dibicarakan oleh seluruh media."
"Tertawai saja," kata Peskov.
Baca juga: Putin Kunjungi Markas Besar Komando Militer, Rudal ATACMS AS di Ukraina Bikin Rusia Kalah?
Dilaporkan sebelumnya, channel Telegram "orang dalam" Kremlin, General SVR menyebut bahwa Vladimir Putin (71) mengalami henti jantung pada Minggu (22/10/2023).
General SVR kerap mengabarkan informasi seputar kesehatan Putin, yang kemudian banyak dikutip oleh media Barat.
Disebutkan bahwa Putin harus diresusitasi sebelum dibawa ke ICU di dekat kediamannya.
“Dokter melakukan resusitasi setelah menetapkan bahwa presiden mengalami serangan jantung,” lapor saluran tersebut, seperti dilansir Mirror.co.uk.
“Bantuan diberikan tepat waktu, jantungnya dihidupkan dan Putin sadar kembali.”
Tidak ada tanggapan langsung dari Kremlin terhadap klaim tersebut.
Baca juga: Analis Rusia Sebut Putin yang Berangkat ke China untuk Temui Xi Jinping Bukanlah Putin yang Asli
Namun, para pejabat sebelumnya membantah bahwa Putin menderita masalah kesehatan.
Channel General SVR mengklaim memiliki sumber orang dalam di Kremlin.
Tanpa memberikan bukti, akun itu menuliskan:
"Sekitar pukul 21:05 waktu Moskow, petugas keamanan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang sedang bertugas di kediamannya, terdengar suara gaduh dan suara jatuh dari kamar tidur presiden."
"Dua petugas keamanan langsung menuju kamar tidur presiden dan melihat Putin tergeletak di lantai di samping tempat tidur."
"Mejanya yang berisi makanan dan minuman terbalik."
“Mungkin saat Presiden terjatuh, dia memukul meja dan piring hingga jatuh ke lantai sehingga menimbulkan suara."
"Putin tergeletak di lantai sambil kejang-kejang, bola matanya melihat ke atas."
"Para dokter yang bertugas di kediaman dan berada di salah satu ruangan yang berdekatan, segera dipanggil.”
Saluran tersebut mengklaim bahwa Putin dipindahkan ke ruangan yang dilengkapi peralatan khusus di kediamannya, di mana peralatan medis yang diperlukan untuk resusitasi telah dipasang.
Baca juga: Putin Kunjungi Markas Besar Komando Militer, Rudal ATACMS AS di Ukraina Bikin Rusia Kalah?
Kondisi sang presiden dilaporkan telah stabil meski masih berada di bawah pengawasan medis non-stop.
Channel General SVR menambahkan:
"Kami telah berulang kali berbicara tentang memburuknya kesehatan Putin akibat onkologi dan sejumlah penyakit lainnya."
"Kasus serangan jantung ini sangat mengkhawatirkan lingkaran dalam presiden, meskipun faktanya para dokter yang merawat telah memperingatkan bahwa Putin sakit parah dan kemungkinan besar tidak akan hidup sampai akhir musim gugur."
“Baru-baru ini, semua pertemuan dan acara resmi dilakukan oleh 'kembaran' presiden."
"Setelah berita tentang kejadian malam itu, beberapa orang yang dekat dengan Putin saling menghubungi melalui telepon dan setuju untuk mengadakan pertemuan pada hari Senin mengenai kemungkinan tindakan jika presiden meninggal dalam beberapa hari mendatang.”
Analis Rusia Sebut Putin yang Berangkat ke China untuk Temui Xi Jinping Bukanlah Putin yang Asli
Baru-baru ini, rumor mengenai Vladimir Putin memakai body double mencuat saat ia berkunjung ke China untuk menemui Presiden Xi Jinping.
Putin disebut mengirim body double atau "kembarannya" ke China karena dirinya sendiri sedang sakit, ujar seorang analis politik Rusia, seperti dilansir Mirror.
Analis Valery Solovey mengklaim kondisi Putin sedang buruk sehingga tidak bisa menemui Presiden China Xi Jinping dan pejabat lainnya secara langsung.
Maka Putin mempercayakan tugas diplomatiknya kepada doppelgänger atau body double atau orang yang mirip dengannya untuk menggantikannya, menurut Solovey.
Solovey berkata, “Faktanya adalah Presiden saat ini Vladimir Putin sedang menjalani hari-hari terakhir kehidupannya di dunia."
"Bukan berbulan-bulan, dan bukan berminggu-minggu, melainkan justru hari-hari terakhir (akibat penyakit mematikan)."
"Saat ini, seperti bulan-bulan sebelumnya, ia digantikan oleh 'penggantinya'."
Baca juga: Respons Putin saat Diremehkan Joe Biden: Dia Politisi Ulung tapi Sulit Hargai Orang
"Kembarannya itu bahkan pergi ke Beijing. Dan pihak China tahu betul siapa yang mereka temui.”
Para pejabat tinggi China juga ikut serta dalam skema itu untuk membantu elit keamanan yang ada di sekitar Putin mengamankan suksesi, klaim ilmuwan politik tersebut.
Saluran Telegram General SVR menambahkan bahwa segelintir elit yang bertanggung jawab atas "kembaran" Putin menganggap pertemuan dengan Xi ‘menarik’ karena mereka tidak ingin kehilangan kekuasaan ketika Putin yang sebenarnya meninggal.
Namun, saluran tersebut menunjukkan 'perbedaan penting' yang membuat body double Putin terlihat meski telah dilakukan persiapan yang cermat.
General SVR menjelaskan, “Kesalahannya sekali lagi ada pada tulang pipi yang ‘mengambang’, yang tidak tetap di tempatnya dan bergerak ke arah yang berbeda."
“Kembaran Putin ini awalnya memiliki tulang pipi yang kurang ekspresif, yang akibat operasi plastik, 'membesar' dan dibuat mirip dengan tulang pipi Putin."
"Namun tidak mungkin memastikan tulang pipi itu tetap diam di tempat yang tepat.”
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-603: Putin Sebut Pengiriman ATACMS sebagai Kesalahan Lain AS
Akun General SVR merupakan akun terkenal di Rusia yang kerap membagikan bocoran rumor dari lingkar dalam Kremlin Rusia.
Selain Solovey, kepala intelijen militer Ukraina Kyrylo Budanov juga menuduh Putin bersembunyi dan tidak berani tampil di depan umum.
Budanov berargumen Presiden Rusia itu tidak terlihat selama lebih dari setahun dan menggunakan doppelgänger untuk menggantikannya.
Putin sendiri telah mengakui di masa lalu bahwa para ajudannya pernah menawarinya peran pengganti.
Namun, meski mantan pemimpin Kremlin, Joseph Stalin dan Leonid Brezhnev, dilaporkan menerima tawaran tersebut, Putin mengatakan dia menolak skema tersebut.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)