Rusia Komentari Joe Biden: Tatanan Dunia Baru yang Berpusat di AS Sudah Kuno
Juru bicara Rusia, Dmitry Peskov mengomentari Presiden AS Joe Biden, tatanan dunia baru yang terpusat pada AS sudah ketinggalan zaman.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Rusia, Dmitry Peskov, mengkritik pernyataan Presiden AS, Joe Biden, yang menyatakan AS harus menjadi kekuatan pendorong terciptanya tatanan dunia baru.
Menurut Dmitry Peskov, misi seperti itu sudah ketinggalan zaman.
"Saya setuju dengan perlunya tatanan dunia baru, tapi setiap sistem baru harus bebas dari pemusatan seluruh mekanisme pemerintahan dunia di tangan satu negara," katanya.
Dmitry Peskov mengatakan, tujuan global seperti itu tidak harus terpusat di AS.
“Pada bagian ini kami tidak setuju. Apa pun tatanan dunia baru yang diimpikan Amerika, itu berarti tatanan dunia yang berpusat pada Amerika. Dunia yang berputar di sekitar Amerika Serikat. Ini tidak akan terjadi lagi,” katanya.
Ia mengatakan aturan seperti itu harus didasarkan pada hukum internasional, bukan aturan sewenang-wenang, dikutip dari Al Jazeera.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-608: Rusia Berupaya Blokir Jalur Ukraina di Avdiivka
Joe Biden: AS Jadi Pelopor Tatanan Baru Dunia
Pernyataan Dmitry Peskov menanggapi pidato Presiden AS Joe Biden pada Jumat (20/10/2023), di mana ia membahas keterlibatan AS dalam krisis luar negeri mulai dari Ukraina, Taiwan hingga Israel.
Joe Biden sesumbar dengan kemampuan AS yang terlibat berbagai konflik dan bertindak sebagai penyelamat, yang menurutnya menuju pada perdamaian.
Ia menyebut peran AS dalam meyakinkan Jepang dan Korea Selatan untuk memberi bantuan keuangan kepada Ukraina.
“Jadi, saya pikir kita punya peluang untuk melakukan sesuatu, jika kita cukup berani dan cukup percaya diri, untuk menyatukan dunia dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Joe Biden di hadapan pendukungnya di Washington, Jumat (20/10/2023).
Baca juga: Zelensky Minta Pasukan Ukraina Maju 500 Meter per Hari, Demi Yakinkan Sekutu
Joe Biden mengatakan tatanan dunia dalam setengah abad terakhir sudah kehabisan tenaga.
“Kami berada dalam periode pasca-perang selama 50 tahun di mana hal ini berjalan dengan sangat baik, namun hal tersebut membuat dunia seperti kehabisan tenaga. Kita membutuhkan tatanan dunia yang baru,” lanjutnya, dikutip dari Reuters.
Menurut Joe Biden, AS perlu menyatukan dunia dalam tatanan baru untuk menciptakan perdamaian.
“Saya pikir kita memiliki peluang nyata untuk menyatukan dunia dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya dan meningkatkan prospek perdamaian, bukan mengurangi prospek perdamaian,” kata Joe Biden.
Tatanan Dunia Baru
Baca juga: Puluhan Pilot Rusia Lolos dari Maut, Rencana Pembunuhan dengan Wiski dan Kue Beracun Gagal
Tatanan dunia yang muncul setelah Perang Dunia Kedua bersifat bipolar, dimana AS dan Uni Soviet bersaing untuk mendapatkan pengaruh dan supremasi geopolitik.
Setelah Uni Soviet runtuh, terciptalah tatanan dunia yang unipolar, dengan Amerika Serikat sebagai satu-satunya negara adidaya.
Ketika Uni Soviet hancur, Presiden AS saat itu, George HW Bush, memproklamirkan kemenangan dalam Perang Dingin dan dimulainya tatanan dunia baru dalam pidato kenegaraannya pada tahun 1991.
Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, mendorong terciptanya dunia multipolar di mana negara-negara bebas mengejar kepentingan sendiri dan bebas dari perintah kekuatan hegemonik seperti AS.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.