Penembakan Massal di AS Tewaskan 22 Orang, Pelaku Terekam CCTV Pakai Senjata Laras Panjang
Data terakhir menunjukkan setidaknya penembakan itu menewarkan 22 orang dan melukai sekitar 60 orang lainnya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, AS - Penembakan massal kembali terjadi di Amerika Serikat (AS).
Tepatnya terjadi di Lewiston, Maine, AS.
Data terakhir menunjukkan setidaknya penembakan itu menewarkan 22 orang dan melukai sekitar 60 orang lainnya.
Insiden penembakan tersebut terjadi di dua tempat usaha di Lewinston, Maine, Rabu (25/10/2023) malam waktu setempat.
Kantor Sherif Androscoggin mengatakan bahwa saat ini pelaku masih diburu.
Mereka juga membagikan foto dari seorang pria bersenjata yang muncul di tempat usaha tersebut.
“Ini merupakan situasi yang aktif dan dinamis. Gambar dari salah satu pemnbunuh telah dirilis oleh polisi. Ia bersenjatakan senjata taktis rifel,” kata Kontributor Penegakan Hukum NBC News, Jim Cavanaugh dikutip CNBC.
“Penegakan hukum sekarang mengerumuni, wilayah tersebut untuk mencoba menemukan, mengisolasi dan menghilangkan pembunuh aktif,” ungkapnya.
Baca juga: Menteri Kehakiman Belgia Mundur usai Penembakan di Brussel yang Menewaskan 2 Suporter Swedia
Polisi telah merilis gambar seorang pria dengan senapan di arena bowling dan mengatakan mereka sedang mencari Robert Card yang bersenjata dan berbahaya.
Pria berusia 40 tahun itu bekerja sebagai instruktur senjata api tentara.
Baru-baru ini menghabiskan waktu di fasilitas kesehatan mental karena kerap mengaku mendengar suara-suara.
Polisi mengatakan penembakan itu terjadi sekitar jam 7 malam pada hari Rabu di Schemengees Bar and Grille and Sparetime Recreation, sebuah arena bowling.
Mereka juga memposting foto mobil Subaru putih yang dipakai pelaku dan kemudian ditemukan di kota terdekat Lisbon.
Polisi mengatakan penembakan terjadi di Sparetime Recreation, sebuah tempat boling dan juga di Schemengees, sebuah restoran
Menurut Laurent, sejumlah orang dilaporkan cedera karena serangan tersebut.
Tak ada tanda-tanda terjadinya tindakan terorisme pada penyerangan tersebut.
Rumah Sakit Maine Pusat mengatakan mereka bereaksi terhadap korban massal, peristiewa penemabakan massal dan menambahkan bahwa tak ada informasi spesifik yang dapat disampaikan mengenai jumlah korban.
Polisi Negara Bagian Maine meminta orang-orang di Lewiston untuk berlindung.
Hal itu membenarkan adanya situasi penembak aktif di kota tersebut dan menambahkan bahwa dua lokasi sedang diselidiki.
“Kami menyerukan agar semua usaha untuk mengunci dan menutup tokonya saat kami melakukan penyelidikan,” tambahnya.
Polisi juga merilis foto dari kendaraan yang mereka cari untuk investigasi penembakan tersebut.
“Saya menyadari dan telah diberikan pengarahan atas ituasi penembak aktif di Lewiston,” tutur Gubernur Maine Janet Mills.
“Ia memerintahkan semua orang di area itu untuk mengikuti arahan negara bagian dan penegak hukum setempat. Saya akan terus memantau situasi dan tetap melakukan hubungan dekat dengan pejabat keamanan publik,” sambungnya.
Sumber: CNBC/News Sky