Sehari Jelang Pilpres AS Valuasi Truth Social Milik Donald Trump Melonjak, Kalahkan X
Selama beberapa pekan terakhir saham perusahaan Truth Social, Trump Media & Technology Group naik lebih dari 20 persen menjadi 47,36 dolar AS per saha
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Sehari menjelang pemilihan Presiden (Pilpres) AS, valuasi saham perusahaan media sosial milik Donald Trump, Truth Social, melonjak.
Bahkan, kini nilainya kini mengalahkan saham platform X milik Elon Musk.
Mengutip Yahoo Finance, selama beberapa pekan terakhir saham perusahaan Truth Social, Trump Media & Technology Group naik lebih dari 20 persen menjadi 47,36 dolar AS per saham.
Valuasi saham Trump Media & Technology Group (TMTG) melesat melewati angka 10 miliar dolar AS, lebih unggul ketimbang nilai X yang baru-baru amblas di level 9,4 miliar dolar AS.
Saham X turun tajam jika dibandingkan dengan nilai saham Xdi tahun 2022 ketika perusahaan media sosial tersebut diakuisisi Elon Musk.
Saat diakuisisi, valuasi saham X mencapai 44 miliar dolar AS lebih.
Tapi kinerja saham Truth Social tampaknya lebih bergantung pada kinerja aktualnya.
Ini terjadi setelah para investor optimis terkait kemenangan Donald Trump dalam bursa Pemilihan Presiden AS 2025, mengalahkan pesaingnya dari partai Demokrat Kamala Harris.
Pasca para pedagang bertaruh bahwa jika Trump kembali menduduki Gedung Putih dalam pemilihan mendatang, saham Truth Social menunjukkan kenaikan lebih dari 50 persen dalam kurun waktu seminggu. Hingga pendapatan Truth Social ikut melesat mencapai 837.000 dolar AS pada kuartal terakhir.
“Saham Trump Media berkembang pesat karena perhatian,” kata kata profesor keuangan Universitas Florida, Jay Ritter.
"Kenaikan harga hari ini didorong oleh perhatian ini, dan kemudian dikalikan oleh momentum trader. Namun, semakin tinggi harganya, semakin besar potensi penurunannya. Saham ini sangat berisiko," imbuh Ritter.
Baca juga: Pemenang Pemilu AS Akan Ditentukan oleh Segelintir Pemilih di 7 Negara Bagian Ini, Mengapa Demikian?