Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

1000 Kucing di China Lolos dari Penjagalan, Hampir Saja Diambil Dagingnya untuk Konsumsi

Dengan bantuan pecinta hewan, polisi di China berhasil menyelamatkan 1000 kucing yang akan dibawa ke tempat penjagalan.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in 1000 Kucing di China Lolos dari Penjagalan, Hampir Saja Diambil Dagingnya untuk Konsumsi
Freepik
Ilustrasi kucing. Dengan bantuan pecinta hewan, polisi di China berhasil menyelamatkan 1000 kucing yang akan dibawa ke tempat penjagalan. 

TRIBUNNEWS.COM - Polisi di China menyelamatkan lebih dari seribu kucing dari penjagalan, yang dagingnya untuk dijual dan dikonsumsi.

Kucing-kucing yang diselamatkan dikirim ke tempat penampungan terdekat, media pemerintah China The Paper melaporkan.

Polisi setempat mencegat sebuah truk yang membawa kucing-kucing tersebut di daerah Zhangjiagang, Provinsi Jiangsu.




Kucing-kucing tersebut diduga menuju tempat penjagalan, yang dagingnya akan dijual sebagai daging babi atau kambing.

Dilansir The Independent, polisi menerima informasi yang dikirim oleh para pecinta hewan tentang adanya "mobil kucing", Kamis (12/10/2023) lalu.

"Mobil kucing" merupakan sebuah istilah yang merujuk pada kendaraan yang dipakai pedagang yang berburu dan menjual daging kucing secara ilegal.

Baca juga: 150 Kucing Mati di Gurun Abu Dhabi setelah Dibuang dan Dibiarkan Mati di Kandang

The Paper melaporkan bahwa aktivis hewan pertama kali melihat beberapa kotak kayu besar yang berisi banyak kucing di dekat kuburan.

BERITA TERKAIT

Mereka kemudian berpatroli di jalan-jalan selama enam hari.

Ketika mereka melihat truk mengangkut kucing-kucing tersebut ke rumah jagal, mereka turun tangan dan menelepon polisi, kata laporan itu.

Daging kucing dijual dengan harga 4,5 yuan (Rp10.000) per pon tetapi di pasar, daging kambing bisa dijual seharga 30 yuan (Rp65.000) per pon, kata aktivis Gong Jian kepada The Paper.

“Menjual kucing yang sudah dikuliti dengan berat sekitar empat hingga lima pon sebagai daging kambing atau babi, (pedagang) dapat mengambil seluruh selisih harga sebagai keuntungan.”

Kelompok aktivis tersebut mengatakan mereka sebelumnya telah menemukan rumah jagal di provinsi tenggara Guangdong, tempat penyimpanan daging kucing beku yang dikuliti.

“Selama ada sesuatu yang bisa diperoleh, ada keuntungan, akan ada orang yang melakukan apa pun,” kata Gong.

Menjual daging kucing adalah tindakan ilegal di China.

Namun menurut laporan Animal Equality, diperkirakan empat juta kucing dibunuh untuk dikonsumsi manusia setiap tahunnya.

Seorang warga bernama Han Jiali, melacak mobil kucing setelah hewan peliharaannya diduga diculik.

ilustrasi kucing
ilustrasi kucing (freepik)

Baca juga: Selain Kos, Tya Ariestya Ungkap Memiliki Hotel untuk Kucing yang Tersebar di 4 Cabang

Ia mengklaim bahwa pihak berwenang setempat memberitahunya bahwa kucing tidak berada di bawah perlindungan hukum.

Sehingga, sumber daya publik tidak dapat dialokasikan untuk perawatan mereka pasca penyelamatan.

Pada Agustus 2022, anggota komplotan pencuri kucing ditangkap karena menculik 150 ekor kucing untuk dijual dagingnya.

Mereka menggunakan burung pipit sebagai umpan.

Seruan untuk perlindungan yang lebih kuat

Mengutip CNN.com, laporan penjagalan kucing ini memicu gelombang kekhawatiran baru mengenai hak-hak hewan dan keamanan pangan di China.

Banyak orang di media sosial menyerukan pengawasan yang lebih ketat oleh pihak berwenang.

China telah berjuang dengan sejarah panjang skandal pangan dan keamanan di masa lalu.

Salah satu skandal makanan yang menjadi viral baru-baru ini adalah tentang kepala tikus yang ditemukan dalam makanan sekolah di perguruan tinggi.

Para pejabat lokal pada awalnya bersikeras bahwa kasus tersebut hanyalah berita palsu.

ILUSTRASI Kucing
ILUSTRASI Kucing (Freepik)

Baca juga: Mbok Yem Bertahan meski Gunung Lawu Kebakaran, Tetap di Warung Demi Kucing dan Hewan Peliharaan

Namun karena adanya kekhawatiran bahwa penyelidik provinsi akan menutup-nutupi kasus tersebut, mereka dipanggil dan faktanya ternyata sebaliknya.

Meskipun China memiliki undang-undang yang mengatur dan melindungi ternak dan hewan yang terancam punah, tidak ada undang-undang umum yang menargetkan kekejaman terhadap hewan terhadap hewan peliharaan, termasuk anjing dan kucing liar.

Kelompok pembela hak-hak hewan dan lingkungan telah lama berkampanye menentang penggunaan bagian tubuh hewan – termasuk dari banyak spesies yang terancam punah – untuk pengobatan tradisional.

Ada juga peningkatan penolakan terhadap festival daging anjing tahunan di Yulin, di wilayah otonom barat Guangxi.

“Hewan tidak punya hak dan tidak ada jaminan keamanan pangan,” tulis salah satu dari ratusan pengguna yang ikut serta dalam perdebatan terbaru ini.

Otoritas setempat mendapat kecaman pada tahun 2021 atas kematian beberapa hewan peliharaan yang di-eutanasia setelah pemiliknya dinyatakan positif Covid.

Salah satu insiden yang melibatkan petugas kesehatan yang memukuli seekor corgi hingga mati dengan sekop, memicu ledakan kemarahan.

“Saya berharap negara ini dapat segera membuat undang-undang perlindungan hewan,” kata pengguna lain, merujuk pada skandal terbaru tersebut.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas