Israel Matikan Internet saat Perluas Operasi di Gaza, Hamas: Zionis Ingin Tutupi Kejahatan
Serangan Israel targetkan fasilitas komunikasi dan mematikan internet saat memperluas operasi di Gaza. Hamas mengatakan Zionis ingin tutupi kejahatan.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Fajar Nasucha
Menurut anggota NBC News, yang juga mengirim pesan kepada rekan-rekannya, semua internet, listrik, dan segalanya telah terputus.
“Situasi yang kami hadapi saat ini sulit, sangat sulit dan sangat berbahaya. Kami diserang secara besar-besaran dengan artileri dan udara,” kata kru NBC News itu.
Badan Kemanusiaan Tak Bisa Hubungi Relawan di Gaza
Baca juga: Hamas Bantah Klaim Israel soal Markas Bawah Tanah di RS Al Shifa di Gaza
Badan anak-anak PBB juga kehilangan kontak dengan rekan-rekan mereka di Gaza.
Sementara itu, ketua UNICEF, Catherine Russel, mengatakan dia sangat khawatir dengan keselamatan mereka.
Badan amal kesehatan internasional Doctors Without Borders (MSF) juga mengatakan tidak ada kontak dengan beberapa rekan mereka dari Palestina.
“Kami sangat khawatir terhadap para pasien, staf medis dan ribuan keluarga yang berlindung di rumah sakit Al Shifa dan fasilitas kesehatan lainnya,” kata MSF.
Selain itu, terputusnya komunikasi di Gaza juga berisiko pada layanan kesehatan di Gaza.
“Kami benar-benar kehilangan kontak dengan ruang operasi di Jalur Gaza dan semua tim kami yang beroperasi di sana karena pemerintah Israel memutus semua komunikasi telepon rumah, seluler, dan internet,” kata organisasi kemanusiaan Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina.
"Gangguan ini mempengaruhi nomor darurat pusat '101' dan menghambat kedatangan kendaraan ambulans untuk korban luka dan cedera,” tambahnya.
Hamas: Israel Berusaha Menutupi Kejahatan
Baca juga: Berselisih dengan Militer, PM Israel Tunda Serangan Darat Besar-besaran ke Gaza
Sementara itu, Hamas mengklaim dengan memutus komunikasi dari Jalur Gaza, Israel berusaha untuk menutupi kejahatannya tanpa pengawasan atau akuntabilitas.
"Zionis Israel mencoba untuk menciptakan citra kemenangan,” kata seorang pejabat senior, Osama Hamdan kepada Al Jazeera.
Direktur Komunikasi Turki, Fahrettin Altun, juga mengatakan serangan Israel terhadap pusat komunikasi di Gaza bertujuan untuk menutup informasi dari Palestina.