Senior Hamas: AS Bisa Terlibat Perang Israel, Kami Tolak Bebaskan Sandera Militer
Berikut ini hasil wawancara Financial Times dengan senior Hamas di Lebanon, yang menolak bebaskan sandera IDF, sebut AS bisa terlibat perang Israel.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
Para pejabat AS mengatakan tindakan itu dimaksudkan untuk menghalangi pihak luar, termasuk Iran, agar tidak terlibat perang di Gaza.
Hamas Bahas soal Pembebasan Sandera
Baca juga: AS Diduga Desak Qatar Batasi Berita Al Jazeera soal Perang Israel dan Hamas
Dalam wawancara dengan Financial Times tersebut, anggota senior Hamas, Ali Barakeh, mengatakan serangan Hamas di wilayah Israel pada 7 Oktober lalu adalah tanggapan terhadap kejahatan pendudukan Israel.
Ali Barakeh mengungkapkan tidak ada seorang pun di luar sayap militer Hamas mengetahui rencana serangan itu, termasuk pemimpin politik senior sekalipun.
Lebih lanjut, Hamas siap untuk membebaskan sandera Israel yang mereka tahan sejak serangan dimulai pada Sabtu (7/10/2023), dengan syarat.
Hamas menyandera lebih dari 200 orang termasuk warga sipil, WNA dari AS, Thailand dan Eropa.
Sejauh ini, Hamas telah membebaskan empat orang sandera yang dibantu oleh Qatar.
Baca juga: Serangan Darat Israel ke Gaza Dimulai, Hamas Siap Melawan, Yakin Netanyahu Tak Akan Menangkan Apapun
Qatar berusaha menjamin pembebasan semua sandera, namun Hamas meminta Israel menghentikan pemboman di Gaza agar bahan bakar dan bantuan dapat masuk ke wilayah itu.
"Hamas akan membebaskan sandera asing dengan imbalan gencatan senjata selama lima hari. Untuk membebaskan warga sipil Israel, akan ada syarat tambahan," katanya.
Sementara itu, perwakilan Hamas tersebut mengatakan tidak akan melepaskan satu pun tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang menjadi sandera.
Sandera tentara Israel hanya akan dibebaskan untuk pertukaran dengan tahanan warga Palestina yang ada di penjara Israel.
Konflik Hamas Palestina vs Israel
Konflik terbaru ini terjadi setelah militan Hamas Palestina menyerang wilayah Israel setelah menerobos perbatasan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi, yang menewaskan 1.400 warga Israel.
Israel membalas serangan Hamas di Gaza, yang berniat membebaskan 200 warga Israel yang disandera Hamas dan menghancurkan sistem Hamas di sana.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.