Joe Biden Serukan Jeda Perang Gaza setelah Diprotes Pemimpin Yahudi AS
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyerukan jeda perang Gaza setelah diprotes Rabbi Yahudi AS. Namun, Joe Biden menolak gencatan senjata.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
Senada dengan perkataannya, pemerintahan Joe Biden menyiapkan langkah diplomatik AS di Israel dengan mengukuhkan duta besar AS di sana.
Jack Lew akan ditugaskan sebagai duta besar AS di Israel untuk mengupayakan kondisi jeda kemanusiaan guna mengatasi memburuknya kondisi kemanusiaan yang dihadapi warga sipil Palestina.
Dalam sidang Senat AS pada Rabu (1/11/2023), Jack Lew mengatakan akan memastikan Israel memiliki apa yang dibutuhkan untuk mempertahankan diri, mengulangi narasi Israel soal perang melawan Hamas yang menewaskan lebih dari 9.000 warga sipil Gaza.
Meski Joe Biden mendukung jeda kemanusiaan, ia sebelumnya mengatakan AS mendukung Israel sepenuhnya dan bersedia mengirim bantuan militer yang dibutuhkan.
AS Tolak Gencatan Senjata di Gaza
Baca juga: Pasukan Khusus AS dan Israel Tewas Kena Jebakan Hamas di Gaza, Inggris Kerahkan Unit Elite SAS
Dukungan tanpa syarat AS terhadap Israel ini memicu meningkatnya kritik dan tuduhan kepada pemerintahan Joe Biden yang mengabaikan kekejaman yang dilakukan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terhadap penduduk sipil di Gaza.
Di tengah protes yang meningkat di AS, Gedung Putih tidak menyerah untuk mendukung Israel.
Bahkan, AS menolak gencatan senjata di Gaza dalam voting yang diadakan oleh Majelis Umum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (26/10/2023) lalu.
Hamas Palestina vs Israel
Dukungan AS kepada Israel ini menyusul ketegangan terbaru yang terjadi setelah militan Hamas Palestina menyerang Israel melalui perbatasan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Serangan itu adalah respons terhadap kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini.
Hamas menculik kurang lebih 200 warga Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan 1.538 warga Israel.
Israel membalas serangan dengan membombardir Gaza, yang diyakini sebagai pusat komando Hamas.
Sementara itu, lebih dari 9.061 warga Palestina meninggal dunia, termasuk 3.760 anak-anak dan 2.326 perempuan di Gaza hingga Kamis (2/11/2023), dikutip dari Al Jazeera.
Jumlah itu termasuk 256 warga sipil yang tewas terkena serangan udara Israel hari ini.
Rumah Sakit al-Shifa menerima 2.600 laporan orang hilang, termasuk 1.150 anak-anak hilang atau terkubur di bawah reruntuhan.
Selain itu, serangan Israel menewaskan 135 staf medis tewas dan menghancurkan 25 ambulans.
Bahkan, 16 rumah sakit tidak berfungsi di Gaza, dan 32 fasilitas perawatan medis tidak beroperasi.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel