Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ukraina: Perang Lawan Rusia Temui Jalan Buntu, Pertahanan Musuh Lebih Unggul

Panglima Ukraina Jenderal Valery Zaluzhny sebut perang lawan Rusia temui jalan buntu, pertahanan Rusia lebih unggul. Kyiv menghadapi banyak masalah.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Ukraina: Perang Lawan Rusia Temui Jalan Buntu, Pertahanan Musuh Lebih Unggul
Handout / LAYANAN PERS PRESIDEN UKRAINIAN / AFP
Dalam foto selebaran yang diambil dan dirilis oleh layanan pers Kepresidenan Ukraina pada tanggal 28 Juli 2023, memperlihatkan panglima militer Ukraina, Valery Zaluzhny (tengah) dalam upacara Hari Kenegaraan Ukraina. --- Ukraina temui jalan buntu dalam perang melawan Rusia karena kurangnya peralatan canggih dan masalah rekrutmen militer. 

TRIBUNNEWS.COM - Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Jenderal Valery Zaluzhny, mengatakan perang melawan Rusia menemui jalan buntu ketika tidak ada perkembangan di berbagai faktor.

Setelah serangan balasan Ukraina yang diluncurkan sejak Juni lalu, Ukraina hanya maju sejauh 17 kilometer.

Valery Zaluzhny lalu membandingkannya dengan situasi dalam Perang Dunia I.

"Sama seperti pada Perang Dunia I, kita telah mencapai tingkat teknologi yang membuat kita menemui jalan bunti," kata Valery Zaluzhny dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh media Inggris, The Economist, Rabu (1/11/2023).

Menurutnya, peralatan militer Ukraina saat ini tidak efektif untuk melawan Rusia.

Ia mengatakan Ukraina akan membutuhkan teknologi baru dan cadangan tentara yang lebih besar untuk mencapai tujuannya.

Baca juga: Rusia Serang 118 Pemukiman Ukraina dalam 24 Jam Terakhir, 3 Orang Tewas

Ukraina Salah Perhitungan soal Kekuatan Rusia

Berita Rekomendasi

Serangan balasan Ukraina ini melemahkan harapan Barat yang awalnya yakin Kyiv dapat menunjukkan kemampuannya memenangkan Perang.

Awalnya, jenderal Ukraina berpikir jika serangan balasan ini sukses, dapat mengubah perhitungan Presiden Rusia Vladimir Putin dan memaksanya untuk bernegosiasi, namun ternyata ia salah.

"Itu adalah kesalahanku. Rusia telah kehilangan sedikitnya 150.000 orang tewas. Di negara lain, korban seperti itu akan menghentikan perang, namun tidak dengan Rusia," katanya.

Rusia Unggul dalam Pertahanan Udara

Sebuah jet pembom Tupolev Tu-95 (nama kode NATO: Bear) Rusia, diikuti oleh pesawat tempur, terbang di atas Lapangan Merah selama latihan utama Parade Hari Kemenangan, 7 Mei 2022 di Moskow, Rusia. Citra satelit yang beredar di media sosial menunjukkan militer Rusia menutupi sayap pesawat pembom strategis Tu-95 dengan ban mobil gegara drone-drone nakal Ukraina yang melakukan serangan bergelombang ke infrastruktur militer Rusia belakangan ini.
Sebuah jet pembom Tupolev Tu-95 (nama kode NATO: Bear) Rusia, diikuti oleh pesawat tempur, terbang di atas Lapangan Merah selama latihan utama Parade Hari Kemenangan, 7 Mei 2022 di Moskow, Rusia. (Contributor/Getty Images/AFP)

Baca juga: Putin Sempat Dirumorkan Meninggal, Intelijen Ukraina Sebut Rusia Memang Sengaja Sebar Gosip

Sebagian besar sekutu Ukraina seperti Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat menginginkan kemajuan di medan perang.

Mereka berharap Kyiv dapat merebut kembali sebagian besar wilayahnya dari Rusia, namun tidak ada terobosan seperti senjata canggih untuk mendorong Ukraina mencapai tujuannya.

Jenderal Valery Zaluzhny juga menyebut kekuatan udara sebagai keunggulan yang dimiliki Rusia.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas