Korban Tewas Akibat Gempa di Nepal jadi 137 Orang, Tim Penyelamat Alami Kendala Evakuasi
Jumlah korban tewas akibat gempa di Nepal bertambah menjadi 137 orang. Tim evakuasi mengaku mengalami kendala akibat tanah longsor yang menutup jalan.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan 5,6 Skala Richter (SR) di Nepal bagian barat pada Jumat malam terus bertambah.
Saat ini, jumlah korban tewas akibat gempa di Nepal naik menjadi 137 orang.
Petugas penyelamat mengatakan pada hari Sabtu (4/11/2023), 99 orang tewas di Jajarkot dan 38 orang di distrik tetangga Rukum West, keduanya di Provinsi Karnali.
Dikutip dari The Straits Times, puluhan orang terluka dan para saksi mata mengatakan rumah-rumah di daerah tersebut runtuh.
Pusat Seismologi Nasional Nepal mengatakan gempa itu terjadi pada Jumat pukul 23.47 waktu setempat di Distrik Jajarkot, Provinsi Karnali.
Distrik Jajarkot terletak sekitar 500 km sebelah barat Ibu Kota Kathmandu.
Baca juga: Gempa M 6,4 Guncang Nepal, 128 Orang Tewas
Pusat Seismologi Nasional Nepal mengatakan gempa tersebut berkekuatan 6,4 Skala Richter.
Namun, Pusat Penelitian Geosains Jerman (GFZ) kemudian menurunkan skalanya menjadi 5,7 skala Richter dan Survei Geologi AS menetapkan gempa berkekuatan 5,6 skala Richter.
Para pejabat khawatir jumlah korban tewas akan bertambah, karena tim pertolongan pertama baru mencapai daerah perbukitan dekat pusat gempa pada Sabtu pagi.
"Jumlah korban luka bisa mencapai ratusan dan jumlah kematian juga bisa meningkat," kata pejabat Distrik Jajarkot, Harish Chandra Sharma.
Meskipun kekuatan gempanya tidak parah, kerusakan dan jumlah korban jiwa mungkin akan tinggi karena buruknya kualitas konstruksi di daerah tersebut dan gempa terjadi ketika orang-orang sedang tidur, kata para pejabat.
Baca juga: BREAKING NEWS: Gempa M 6,4 Guncang Nepal, Data Sementara 69 Orang Meninggal
Pekerjaan penyelamatan diperkirakan akan lambat karena tim darurat harus terlebih dahulu membersihkan jalan-jalan yang diblokir oleh tanah longsor di banyak tempat.
Tim penyelamat menyebut bahwa helikopter dan pesawat kecil telah diminta untuk siap bergabung dalam upaya evakuasi korban.
Gempa tersebut merupakan yang paling mematikan sejak tahun 2015, ketika sekitar 9.000 orang tewas dalam dua gempa bumi.