Semangka, Jeruk, Zaitun dan Terong: Buah-buah yang Jadi Simbol Identitas Palestina
Tak hanya semangka, jeruk, buah zaitun hingga terong juga menjadi simbol bagi rakyat Palestina, berikut maknanya.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Bagi warga Palestina, semangka, jeruk, buah zaitun dan terong bukanlah buah-buahan biasa.
Sebagai bentuk protes, pertanian, kuliner, hingga sastra, warga Palestina menggunakan semangka, jeruk, zaitun, dan terong untuk mewakili identitas nasional, hubungan dengan tanah air, dan perlawanan.
Berikut penjelasan makna buah-buahan tersebut bagi Palestina, dikutip dari Aljazeera.
1. Semangka
Semangka mungkin menjadi buah paling ikonik yang mewakili Palestina.
Semangka tumbuh di seluruh Palestina, dari Jenin hingga Gaza.
Baca juga: Buah Semangka Jadi Simbol Perlawanan Palestina Terhadap Israel, Ini Sejarahnya
Buah ini memiliki warna yang sama dengan bendera Palestina – merah, hijau, putih dan hitam – sehingga digunakan untuk memprotes penindasan Israel terhadap bendera dan identitas Palestina.
Setelah perang tahun 1967, ketika Israel menguasai Tepi Barat, Jalur Gaza dan mencaplok Yerusalem Timur, pemerintah Israel melarang bendera Palestina di wilayah pendudukan.
Meski bendera tidak selalu dilarang oleh undang-undang, semangka dianggap sebagai simbol perlawanan.
Semangka juga muncul dalam karya seni, kemeja, grafiti, poster, dan tentu saja emoji semangka yang ada di mana-mana di media sosial.
Baru-baru ini, bendera Palestina kembali mendapat perhatian.
Pada Januari 2023, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir menginstruksikan polisi untuk menyita bendera Palestina dari tempat umum.
Kemudian pada bulan Juni, muncul rancangan undang-undang yang melarang penggunaan bendera Palestina di lembaga-lembaga yang didanai negara, yang menurut laporan Haaretz telah mendapat persetujuan awal dari Knesset.
Sebagai tanggapan, Zazim, sebuah organisasi perdamaian Arab-Israel, memasang bendera Palestina – dalam bentuk semangka – di sekitar belasan layanan taksi Tel Aviv.
“Jika Anda ingin menghentikan kami, kami akan mencari cara lain untuk mengekspresikan diri kami,” kata Amal Saad, warga Palestina dari Haifa yang mengorganisir kampanye semangka Zazim.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.