Afrika Selatan Tarik Dubes dari Israel, Serangan Militer Israel ke Gaza Disebut Sebagai Genosida
Afrika Selatan telah resmi menarik duta besarnya dan misi diplomatiknya dari Israel. karena mengutuk pemboman di Jalur Gaza, dan menyebut genosida.
Penulis: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Afrika Selatan telah resmi menarik duta besarnya dan misi diplomatiknya dari Israel.
Pemerintah Afrika Selatan pada Senin menarik duta besar dan misi diplomatiknya untuk Israel karena mengutuk pemboman di Jalur Gaza, dan menyebutnya sebagai “genosida.”
Pemerintah Afrika Selatan juga mengancam akan mengambil tindakan terhadap duta besar Israel untuk Afrika Selatan atas pernyataannya baru-baru ini mengenai sikap negara Afrika tersebut terhadap perang Israel-Hamas.
Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan mengenai pernyataan tersebut.
Perang tersebut pecah setelah kelompok militan Palestina Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober.
Kini, lebih dari 10.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan militer Israel di Gaza, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.
“Pemerintah Afrika Selatan telah memutuskan untuk menarik semua diplomatnya di Tel Aviv untuk berkonsultasi,” kata menteri di kantor kepresidenan Khumbudzo Ntshavheni.
Ntshavheni juga mengatakan posisi duta besar Israel di negara tersebut tidak dapat dipertahankan.
Pengunjuk rasa pro-Palestina di Afrika selatan telah melakukan demonstrasi di Konsulat AS di Johannesburg dan kedutaan besar Israel di Pretoria dan Cape Town.
Mereka telah meminta pemerintah Afrika Selatan untuk mengusir duta besar Israel.
Menteri Hubungan Internasional Naledi Pandor, yang pada hari Senin menjamu rekannya dari Ukraina Dmytro Kuleba, mengatakan para pejabat Afrika Selatan akan dipanggil kembali dari Tel Aviv untuk memberikan penjelasan rinci kepada pemerintah tentang situasi di wilayah tersebut.
“Kami perlu menjalin hubungan dengan para pejabat kami karena kami sangat prihatin dengan berlanjutnya pembunuhan terhadap anak-anak dan warga sipil tak berdosa di wilayah Palestina dan kami percaya sifat respons Israel telah menjadi hukuman kolektif,” kata Pandor.
Pandor mengatakan dia telah membahas penguatan hubungan bilateral dengan rekannya dari Ukraina, termasuk pertemuan yang diadakan oleh setidaknya tujuh pemimpin Afrika yang mengunjungi Moskow dan Kyiv awal tahun ini untuk mengusulkan rencana perdamaian.
“Kami adalah salah satu dari sedikit negara di kawasan di dunia yang mampu berbicara dengan Ukraina dan Rusia.”
Pemerintah Afrika Selatan, yang dipimpin oleh partai berkuasa Kongres Nasional Afrika yang memiliki hubungan dekat dengan Palestina, telah menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan agar bantuan diizinkan masuk ke daerah kantong yang dibombardir tersebut.
Afrika Selatan termasuk di antara negara-negara lain yang menarik duta besar mereka untuk Israel untuk memprotes operasi militer di Gaza,
termasuk Chile, Kolombia, Honduras. Bolivia memutuskan hubungan diplomatik dengan negara tersebut.