Menlu Retno Marsudi Geram, Serukan Israel Setop Targetkan Serangan ke Rumah Sakit hingga Masjid
Retno mengaku geram dengan serangkaian agresi yang diluncurkan oleh Israel kepada warga sipil.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Dewi Agustina
![Menlu Retno Marsudi Geram, Serukan Israel Setop Targetkan Serangan ke Rumah Sakit hingga Masjid](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/israel-serang-ambulans-di-gaza-15-orang-tewas_20231104_150716.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi terus menyerukan agar Israel berhenti menargetkan serangan ke fasilitas umum seperti rumah sakit maupun masjid yang mengakibatkan warga sipil Palestina meninggal dunia.
Retno mengaku geram dengan serangkaian agresi yang diluncurkan oleh Israel kepada warga sipil.
Baca juga: Tak Hanya Usul Gaza di Bom Nuklir, Menteri Israel Minta Warga Palestina Pindah ke Gurun Pasir
Dirinya menegaskan, dalam perang sekalipun hukum humaniter internasional tetap harus dipatuhi.
"Saya juga ingin sekali menyerukan agar Israel menghentikan pembunuhan terhadap warga sipil, dan menargetkan serangan kepada fasilitas-fasilitas sipil seperti rumah sakit, masjid, dan gereja."
"Patuhi hukum humaniter internasional. Sekjen PBB pernah mengatakan, di dalam perang pun ada hukumnya," ungkap mantan Dubes RI di Belanda ini dalam press briefing, Senin (6/11/2023).
Dari laporan UNOCHA, situasi terkini disebutkan bahwa lebih dari dua juta orang terjebak di Jalur Gaza.
Hal ini adalah bencana besar, mereka mengalami pengepungan dan pemboman terus menerus selama 23 hari.
Berdasar data Kementerian Kesehatan di Gaza, lebih dari 8.000 orang tewas, 66 orang persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Sementara puluhan ribuan lainnya terluka.
Skala kengerian yang dialami orang-orang di Gaza sulit untuk diatasi.
Baca juga: Kisah umat Kristiani di Gaza yang berlindung dari serangan Israel di dua gereja
Masyarakat semakin putus asa, saat mereka mencari makanan, air dan tempat berlindung di tengah kampanye pengeboman tanpa henti yang memusnahkan seluruh wilayah keluarga dan seluruh lingkungan.
Seorang WNI & Keluarganya Belum Berhasil Dievakuasi
Sebelumnya, pintu perbatasan Rafah ditutup, proses evakuasi terhadap satu keluarga WNI Muhammad Hussein dari wilayah Gaza belum berhasil dilaksanakan.
Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi menuturkan, sudah dua hari ini satu-satunya pintu keluar dari Gaza untuk para WNA yakni Rafah ditutup.
"Upaya untuk melakukan evakuasi terhadap satu keluarga WNI yang tinggal di Gaza Selatan, kembali belum berhasil," kata Retno dalam press briefing, Senin (6/11/2023).
![Masyarakat mengikuti aksi massa mendukung warga Palestina di Jakarta pada 5 November 2023. Ribuan warga sipil, baik warga Palestina maupun Israel, tewas sejak 7 Oktober 2023, setelah militan Hamas Palestina yang berbasis di Jalur Gaza memasuki Israel selatan dalam sebuah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang memicu perang yang diumumkan oleh Israel terhadap Hamas dengan pemboman balasan di Gaza.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/demo-pro-palestina-di-jakarta-indonesia-6475.jpg)
Retno juga menyebut, dengan ditutupnya pintu Rafah maka proses evakuasi sama sekali tidak dapat dilakukan.
"Diperoleh informasi, pintu dari sisi Gaza tidak dibuka sehingga tidak dimungkinkan dilakukan evakuasi. Dari lapangan kami juga memperoleh informasi, bahwa sudah dua hari ini tidak ada evakuasi dari Gaza ke Rafah," ungkap dia.
Meski demikian, pihaknya memastikan keluarga WNI itu yang terdiri dari 3 WNI (suami dan 2 anak) dan seorang istri warga negara Palestina ini dalam keadaan baik.
Lebih jauh, Retno yang langsung berkomunikasi dengan Muhammad Hussein mengatakan, pemerintah Indonesia akan terus mengupayakan proses evakuasi bisa dilakukan secepat mungkin.
"Kita akan terus berusaha dan kemarin saya lakukan kembali komunikasi dengan berbagai pihak, untuk memastikan bahwa WNI dalam keadaan baik."
"Saya juga langsung berkomunikasi dengan keluarga WNI Pak Hussein, untuk memberikan semangat dan menyampaikan bahwa kami sedang terus berusaha," tutur mantan dubes RI di Belanda ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.