Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIDEO Gaya Gerilya Hamas Perangi Israel, Cukup 2 Orang Ledakkan Tank Merkava, Infanteri IDF ke Mana?

Sebuah video mendokumentasikan taktik gerilya kelompok Hamas melawan kendaraan lapis baja berat Israel. Cukup 2 orang untuk bikin tank Merkava hangus

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in VIDEO Gaya Gerilya Hamas Perangi Israel, Cukup 2 Orang Ledakkan Tank Merkava, Infanteri IDF ke Mana?
HandOut/Istimewa
Cuplikan video saat seorang pejuang Hamas meletakkan sebuah peledak di tank Merkava Israel sebelum lari bersembunyi. Bahan peledak ini kemudian ditembak lagi dengan menggunakan pelontar granat. Tidak terlihat adanya pasukan infanteri Israel untuk melindungi tank. 

VIDEO Aksi Gerilya Hamas Perangi Israel, Cukup Dua Orang Buat Ledakkan Tank Merkava

TRIBUNNEWS.COM - Milisi Hamas Palestina merilis rekaman video yang menunjukkan penghancuran tank Israel dengan gaya taktik gerilya di Gaza.

Diambil dari rekaman video kamera yang dipasang di helm tersebut, tampak hanya dua orang pejuang Hamas yang bertugas menghancurkan sebuah tank Israel.

Gaya gerilya ditunjukkan oleh dua pejuang Hamas tersebut. Satu pejuang dalam video terlebih dulu mengendap-endap dan memata-matai sejumlah tank dari balik semak-semak.

Baca juga: Serangan Israel di Lebanon Selatan Tewaskan 3 Gadis Belia, Hizbullah Balas Acak-acak Kiryat Shmona

Dia kemudian bergegas keluar dan memasang bahan peledak pada salah satu dari tank Merkava Israel tersebut, sebelum lari bersembunyi.

Dari balik perlindungan, seorang rekannya kemudian menembakkan granat berpeluncur roket dan semburan api singkat terlihat di kejauhan.

Tank yang diserang tampaknya merupakan salah satu tank tempur utama Merkava milik Israel.

BERITA REKOMENDASI

Dalam klip kedua, seorang pejuang mengambil potongan-potongan logam, dengan keterangan yang menyatakan kalau itu adalah sisa-sisa tank yang sama.

Video yang dirilis pada Kamis tersebut dapat dilihat pada postingan di twitter berikut:

Ledakan tersebut mungkin disebabkan oleh aktifnya sistem perlindungan aktif Trophy Merkava, seperti yang dilaporkan The Drive.

"Video rekaman tersbeut belum bisa diverifikasi secara independen, juru bicara IDF juga menolak berkomentar," tulis BI dalam disclaimernya.

Video itu adalah satu dari beberapa video yang dirilis oleh Brigade Al-Qassam, sayap Hamas yang memimpin serangan massal pada tanggal 7 Oktober.

Menurut keterangan yang dilampirkan pada video di saluran kelompok tersebut, pejuang Hamas tersebut menembakkan peluru Al-Yassin-105 ke tank itu.

Adapun lokasi penyergapan dikatakan berada di sebelah timur lingkungan Al-Zaytoun di Gaza.

seorang pejuang Hamas meletakkan sebuah peledak di tank Merkava Israel
Cuplikan video saat seorang pejuang Hamas meletakkan sebuah peledak di tank Merkava Israel sebelum lari bersembunyi. Bahan peledak ini kemudian ditembak lagi dengan menggunakan pelontar granat. Tidak terlihat adanya pasukan infanteri Israel untuk melindungi tank.

Unit Tank Tak Dilindungi Infanteri

Pasukan Pertahanan Israel (IDF), dilansir Sky News, mengatakan pada Rabu pekan lalu kalau mereka membunuh kepala unit rudal anti-tank Hamas, Muhammad A'sar, dalam serangan udara.

Setelah bombardemen lewat air attack, menurut CNN, pasukan Israel dilaporkan kemudian bergerak maju sejauh dua mil ke Gaza pada Senin awal November pekan lalu.

"IDF mengatakan mereka kehilangan 16 prajurit dalam operasi darat," tulis laporan Sky News saat itu.

Hamas mengklaim telah menghancurkan beberapa tank di Gaza sejak itu.

Rekaman kamera helm yang dibagikan pada Rabu pekan lalu itu menunjukkan tank-tank menjadi sasaran para pejuang dari terowongan dan dari balik semak-semak, dalam serangan yang menurut kelompok tersebut juga terjadi di timur Al-Zaytoun.

Menyusul deklarasi perang Israel terhadap Hamas, komandan korps lapis baja Israel, Brigadir Jenderal Hisham Ibrahim mengatakan kepada The Economist bahwa divisi tank pasukannya tidak akan mengulangi kesalahan yang dilakukan Rusia dalam invasi ke Ukraina.

“Mereka (Rusia) bertempur di sana dengan menggunakan satu kesatuan, bukan menggunakan taktik senjata gabungan,” kata Ibrahim.

Artinya, Israel tidak akan mengirimkan formasi tank sendirian – seperti yang dilakukan Rusia – namun akan menggunakannya dalam kombinasi dengan infanteri, artileri, perlindungan udara, dan dukungan intelijen.

Tentara Israel berpatroli di posisi yang dirahasiakan di Israel utara dekat perbatasan dengan Lebanon pada 15 Oktober 2023. Hizbullah Lebanon dan Israel saling baku tembak mematikan di perbatasan pada 15 Oktober, dengan kelompok yang didukung Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menurut Israel menewaskan seorang warga sipil , semakin meningkatkan ketegangan lintas batas selama perang Israel dengan militan yang berbasis di Gaza.
Tentara Israel berpatroli di posisi yang dirahasiakan di Israel utara dekat perbatasan dengan Lebanon pada 15 Oktober 2023. Hizbullah Lebanon dan Israel saling baku tembak mematikan di perbatasan pada 15 Oktober, dengan kelompok yang didukung Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menurut Israel menewaskan seorang warga sipil , semakin meningkatkan ketegangan lintas batas selama perang Israel dengan militan yang berbasis di Gaza. (Aris MESSINIS / AFP)

Namun, video tersebut tidak sejalan dengan apa yang dilontarkan sang jenderal Israel tersebut. Tidak terlihat adanya infanteri atau pasukan lain yang bertindak untuk menghentikan pejuang Hamas saat mendekati tank.

Beberapa analis perang mengatakan Israel telah melakukan kesalahan dengan tidak menempatkan infanteri di dekat tanknya.

Tank secara umum terbukti jauh lebih rentan terhadap amunisi berkekuatan tinggi dan murah dalam konflik baru-baru ini.

Dalam kasus Rusia, sejumlah besar tank dibiarkan diambil dari jarak yang aman oleh pasukan Ukraina yang gesit.

Para analis memperkirakan bahwa Perang Israel di Gaza – yang telah mengakibatkan kehancuran besar-besaran bagi warga sipil – tidak akan berlangsung secara singkat.

Shlomo Brom, direktur perencanaan strategis IDF, mengatakan kepada The Guardian bahwa mengambil alih wilayah utara Gaza – yang diyakini IDF sebagai basis sebagian besar Hamas – “akan berjalan lambat, sangat sulit.”

(oln/BI/cnn/*)

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas