Presiden Palestina Dilaporkan Lolos dari Percobaan Pembunuhan, tetapi Pengawalnya Tewas Tertembak
Presiden Palestina Mahmoud Abbas dilaporkan hampir menjadi korban pembunuhan kelompok militan. Seorang ajudannya dilaporkan tewas dalam baku tembak.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
Baik Blinken maupun Abbas, tidak berbicara saat mereka saling menyapa di depan kamera dan pertemuan mereka berakhir tanpa komentar publik.
Baca juga: Perang Israel-Hamas: Blinken Bahas Bantuan Gaza dalam Kunjungan ke Irak
Mahmoud Abbas, Presiden yang Dianggap Tunduk pada Israel
Dilansir Aljazeera, Mahmoud Abbas adalah ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), presiden Otoritas Palestina (PA) dan anggota pendiri Fatah, salah satu partai utama di Palestina.
Pada 2016, Abbas terpilih kembali sebagai presiden Fatah dalam konferensi pertama partai tersebut dalam tujuh tahun.
Juga dikenal sebagai Abu Mazen, Abbas menjadi presiden PA pada 2005 setelah kematian Yasser Arafat pada tahun 2004.
Abbas dikenal sebagai seorang moderat yang terlibat dalam proses perdamaian.
Perselisihan partainya dengan Hamas (yang menguasai Jalur Gaza) dimulai pada 2006.
Saat itu, kelompok Hamas mengalahkan Fatah dalam pemilihan parlemen.
Hamas kemudian mengambil kendali penuh atas Jalur Gaza, sementara Fatah berkuasa di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Setelah itu, perpecahan antara kedua partai tersebut menjadi semakin sengit.
Israel menyerang Hamas secara militer dan politik.
Baca juga: PM Palestina Menangis saat Rapat Kabinet, Ceritakan Anak-anak yang Terbunuh di Gaza
Sementara Abbas dan Fatah, mengambil jalur lain dengan berupaya bekerja sama dengan Israel melalui perdamaian.
Lunaknya sikap Abbas membuat dirinya tidak populer di kalangan warga Palestina.
Latar belakang Abbas
Abbas, yang belajar hukum, lahir pada tahun 1935 di Galilea di Palestina – sekarang Israel utara – ketika wilayah tersebut berada di bawah kendali Inggris.