Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mossad Israel Bantu Polisi Brasil Gagalkan Serangan yang Diduga Direncanakan oleh Hizbullah

Badan mata-mata Israel, Mossad, mengatakan pihaknya membantu polisi Brasil menggagalkan rencana serangan Hizbullah di negara tersebut.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Daryono
zoom-in Mossad Israel Bantu Polisi Brasil Gagalkan Serangan yang Diduga Direncanakan oleh Hizbullah
AFP/ANWAR AMRO
Pejuang Hizbullah Lebanon berparade selama tur pers di desa Aaramta, Lebanon selatan, menjelang melawan Israel di Perbatasan Lebanon. Badan mata-mata Israel, Mossad, mengatakan pihaknya membantu polisi Brasil menggagalkan rencana serangan Hizbullah di negara tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM - Polisi di Brasil mengatakan pihaknya berhasil menangkap dua orang yang dicurigai sedang mempersiapkan sebuah serangan di negara tersebut.

Mengutip Aljazeera, badan mata-mata Israel, Mossad, mengeluarkan pernyataan pada Rabu (8/11/2023) malam.

Mossad mengkonfirmasi pihaknya memberikan bantuan kepada kepolisian Brasil untuk mencegah rencana serangan yang dilakukan oleh Hizbullah Lebanon.




Hizbullah disebut-sebut berencana melakukan serangan terhadap orang-orang Israel dan Yahudi di Brasil.

Mossad menambahkan bahwa badan-badan internasional lainnya juga terlibat dalam operasi tersebut, namun tidak menyebutkan siapa mereka.

Baca juga: Mau Serang Iran Pakai Drone, Tiga Agen Mossad Israel Dibekuk di Perbatasan Afghanistan

Selain menahan dua tersangka di Sao Paulo dalam sebuah operasi khusus, polisi Brasil juga mengamankan bukti mengenai kemungkinan perekrutan warga Brasil untuk melakukan tindakan ekstremis di negara tersebut.

Mereka juga melakukan 11 penggerebekan dan penyitaan di Sao Paulo, Brasilia dan negara bagian tenggara Minas Gerais, kata polisi dalam sebuah pernyataan.

BERITA TERKAIT

Tidak disebutkan nama tersangka atau siapa targetnya.

Mossad mengatakan serangan yang direncanakan itu adalah bagian dari jaringan luas yang beroperasi di negara-negara lain.

Pakar keamanan telah lama melacak dugaan aktivitas Hizbullah di wilayah perbatasan antara Brasil, Argentina, dan Paraguay.

Kelompok yang didukung Iran tersebut bermarkas di Lebanon dan memiliki kursi di parlemen dan pemerintahan.

“Mengingat latar belakang perang di Gaza, Hizbullah dan rezim Iran terus beroperasi di seluruh dunia untuk menyerang sasaran Israel, Yahudi, dan Barat,” ungkap Mossad dalam pernyataannya, yang dipublikasikan di situs perdana menteri Israel.

Perang Israel-Hamas di Gaza meletus pada 7 Oktober setelah kelompok bersenjata Hamas, menewaskan sedikitnya 1.400 orang di Israel selatan dan menawan lebih dari 200 orang.

Israel sejak itu menyatakan perang terhadap Hamas dan terus menerus memborbardir Gaza.

Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 10.000 orang.

Warga Palestina membawa korban pemboman Israel di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 7 November 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.
Warga Palestina membawa korban pemboman Israel di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 7 November 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (Mahmud HAMS / AFP)

Baca juga: Palestina Desak IAEA Ambil Tindakan soal Ancaman Bom Nuklir di Gaza, Serukan Dunia Kecam Israel

Israel juga mengabaikan seruan gencatan senjata kemanusiaan.

Sementara itu, sekitar 107.000 orang Yahudi tinggal di Brasil.

Aktivitas anti-Semit juga meningkat secara online sejak konflik dimulai.

“Kami mengikuti dengan penuh kekhawatiran dan keprihatinan atas operasi Polisi Federal hari ini. Brasil tidak memiliki sejarah terorisme, dan kami berharap konflik di Timur Tengah tidak terjadi di sini,” kata Ricardo Berkiensztat, presiden eksekutif Federasi Yahudi Negara Bagian Sao Paulo (Fisesp).

Brasil memiliki komunitas Yahudi terbesar kedua di Amerika Latin setelah Argentina, yang memiliki 250.000 orang.

Tentang Mossad

Mengutip britannica.com, Mossad (dari bahasa Ibrani yang berarti “Institut Pusat Intelijen dan Operasi Khusus”) merupakan salah satu dari tiga organisasi intelijen Israel, selain Aman (intelijen militer) dan Shin Bet (keamanan dalam negeri).

Mossad berfokus pada pengumpulan intelijen asing, analisis intelijen, dan operasi rahasia.

Mossad secara resmi didirikan pada bulan Desember 1949 sebagai Institut Koordinasi.

Mossad adalah penerus badan intelijen Haganah (kekuatan militer Yahudi di Palestina selama periode mandat Inggris).

Seorang wanita Iran berjalan melewati poster yang menampilkan potret (kiri-kanan) kepala intelijen militer Israel Jenderal Amos Yedlin, kepala Mossad Meir Dagan dan Menteri Pertahanan Ehud Barak saat upacara anti-Israel di Teheran pada 9 Maret 2008.
Seorang wanita Iran berjalan melewati poster yang menampilkan potret (kiri-kanan) kepala intelijen militer Israel Jenderal Amos Yedlin, kepala Mossad Meir Dagan dan Menteri Pertahanan Ehud Barak saat upacara anti-Israel di Teheran pada 9 Maret 2008. (ATTA KENARE / AFP)

Baca juga: Operasi Gabungan Intelijen Iran dan Taliban Hancurkan Rencana Mossad Israel, 3 Agen Diringkus

Reuven Shiloah, yang pernah terlibat dalam operasi khusus dan diplomasi rahasia selama periode pra-negara, menjabat sebagai direktur pertama.

Konflik birokrasi menghambat lembaga baru ini pada masa-masa awal berdirinya.

Dibutuhkan waktu lebih dari satu tahun bagi badan tersebut untuk dapat beroperasi.

Reuven Shiloah kemudian pensiun pada tahun 1952 dan digantikan oleh Isser Harel, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala Shin Bet.

Harel dipuji karena membangun Mossad menjadi organisasi yang sangat profesional yang mampu melakukan operasi di seluruh dunia selama 11 tahun masa jabatannya (1952–63).

Salah satu keberhasilan besar, yakni penangkapan mantan Nazi Adolf Eichmann di Argentina pada tahun 1960 oleh tim Mossad dan eksfiltrasinya ke Israel untuk diadili atas kejahatan perang.

Mossad memiliki banyak agen rahasia Israel di Arab dan negara-negara lain.

Agen yang paling terkenal adalah Eli Cohen, seorang Yahudi kelahiran Mesir yang menyusup ke jajaran tertinggi pemerintahan Suriah dengan menyamar sebagai pengusaha Suriah sebelum ditemukan dan dieksekusi pada tahun 1965.

Mossad dan agen-agennya telah melakukan operasi rahasia terhadap musuh-musuh Israel dan mantan penjahat perang Nazi yang tinggal di luar negeri.

Agen Mossad melacak dan membunuh para pemimpin gerilya Arab yang bertanggung jawab atas pembantaian atlet Israel di Olimpiade Munich 1972.

Mossad juga dikaitkan dengan beberapa pembunuhan para pemimpin Palestina di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika Utara.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas