Palestina Desak IAEA Ambil Tindakan soal Ancaman Bom Nuklir di Gaza, Serukan Dunia Kecam Israel
Palestina mendesak IAEA untuk mengambil tindakan guna menetralisir ancaman penggunaan nuklir di Gaza.
Penulis: Nuryanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Palestina mendesak Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk mengambil tindakan guna menetralisir ancaman penggunaan senjata nuklir di Gaza yang dibuat oleh Israel.
Pernyataan terkait nuklir itu disampaikan Menteri Israel, Amichai Eliyahu.
Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki, telah mengajukan keluhan resmi kepada IAEA terhadap Israel atas ancaman menterinya untuk menjatuhkan bom nuklir di Gaza.
Menteri muda Israel itu mengatakan, menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza adalah salah satu kemungkinan yang sedang dipertimbangkan pemerintah untuk menghadapi ancaman dari kelompok Hamas.
Pada Rabu (8/11/2023), Riyad al-Maliki mengirim surat resmi kepada Direktur Jenderal IAEA, Rafael Mariano Grossi, terkait ancaman bom nuklir di Gaza.
"Ancaman tersebut memerlukan pengakuan resmi bahwa Israel memiliki senjata nuklir dan senjata pemusnah massal," kata Riyad al-Maliki, Rabu, dilansir Al Jazeera.
Baca juga: 50 Ribu Warga Palestina Tinggalkan Gaza Utara, WHO Peringatkan Risiko Penyebaran Penyakit
Palestina Serukan Dunia Kecam Israel
Riyad al-Maliki mengatakan, ancaman menteri Israel merupakan ancaman bagi semua negara.
Menurutnya, IAEA serta negara-negara anggotanya harus segera memberikan perhatian terhadap masalah ini.
Palestina pun menyerukan kecaman internasional atas pernyataan Amichai Eliyahu dan penerapan semua tindakan yang diperlukan untuk menetralisir ancaman terhadap warga Palestina dan negara-negara tetangga.
"Menggambarkan pernyataan tersebut sebagai salah satu bocoran gagasan dari pertemuan Kabinet Israel untuk menghancurkan Gaza dan melakukan genosida terhadap rakyat Palestina," kata Riyad al-Maliki, Rabu, dikutip dari AA.
“Ini dianggap sebagai pengakuan resmi atas kepemilikan senjata nuklir dan senjata pemusnah massal Israel."
"Kekuatan pendudukan telah mengembangkan senjata nuklir melalui cara-cara ilegal dan telah menolak untuk bergabung dengan Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir,” jelasnya.
Riyad al-Maliki menambahkan, ancaman penggunaan senjata nuklir di Gaza bertujuan untuk meningkatkan konflik dan memperdalam pendudukan.
Baca juga: Esok Malam Jokowi akan Terbang ke Arab Saudi Hadiri KTT OKI, Bahas Kondisi Gaza
Nasib Amichai Eliyahu
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah memberhentikan menteri sayap kanan, Amichai Eliyahu, dari pemerintahannya.