WHO Peringatkan Adanya Risiko Penyebaran Penyakit di Gaza Akibat Serangan Udara Israel
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) peringatkan adanya risiko penyebaran penyakit di Gaza akibat serangan udara secara terus menerus di Gaza.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) peringatkan adanya risiko penyebaran penyakit di Gaza, Rabu (8/11/2023).
Penyebaran penyakit ini akibat serangan udara Israel yang terus menerus terjadi.
Serangan udara ini, kata WHO, telah mengganggu sistem kesehatan, akses air bersih dan menyebabkan orang berkerumun di tempat penampungan.
Dikutip dari The Guardian, WHO menyebut jumlah kematian yang meningkat dan kepadatan penduduk yang berlebihan membuat penyebaran penyakit menular begitu sangat cepat.
"Ketika kematian dan cedera di Gaza terus meningkat akibat meningkatnya permusuhan, kepadatan penduduk yang berlebihan dan terganggunya sistem kesehatan, air, dan sanitasi menimbulkan bahaya tambahan: penyebaran penyakit menular yang cepat," kata WHO.
"Beberapa tren yang mengkhawatirkan sudah mulai muncul," lanjutnya.
Baca juga: Rumah Sakit Al Quds Tutup Bangsal Bedah, Israel Larang Bantuan Bahan Bakar Masuk Gaza
Dikatakan bahwa kekurangan bahan bakar di daerah kantong padat penduduk telah menyebabkan pabrik desalinasi ditutup, yang meningkatkan risiko penyebaran infeksi bakteri seperti diare.
Menurut WHO, lebih dari 33.551 kasus diare telah dilaporkan sejak pertengahan Oktober 2023.
Dari data tersebut, sebagian besar kasus diare telah menyerang pada anak balita.
Jumlah anak-anak yang terkena dampak meningkat secara signifikan, dibandingkan dengan rata-rata 2.000 kasus setiap bulan pada kelompok usia tersebut sepanjang tahun 2021 dan 2022.
Kurangnya bahan bakar, kata WHO, juga mengganggu pengumpulan limbah padat.
Baca juga: Menteri Spanyol Ajak Dunia Sanksi Israel, Kecam Standar Ganda soal Genosida di Gaza
Perkembangan serangga dan hewan pengerat yang cepat dan meluas, dapat membawa dan menularkan penyakit.
Dikatakan bahwa "hampir musthail" bagi fasilitas kesehatan untuk mempertahankan tindakan dasar pencegahan infeksi, sehingga meningkatkan risiko infeksi yang disebabkan oleh taruma, pembedahan, dan persalinan.
"Terganggunya kegiatan vaksinasi rutin, serta kurangnya obat-obatan untuk mengobati penyakit menular, semakin meningkatkan risiko percepatan penyebaran penyakit," kata WHO.
Pertempuran Hamas-Israel di Dekat Kota Gaza
Militan Hamas dan pasukan Israel tengah bertempur dari jarak dekat di Kota Gaza ketika ribuan orang melarikan diri ke selatan pada Rabu (8/11/2023).
Baca juga: Israel Memulai Perburuan di Gaza: Incar Komandan Hamas, Bunker Bawah Tanah dan Jaringan Komunikasi
Militer Israel mengatakan pasukannya telah maju ke jantung Kota Gaza, benteng utama Hamas dan kota terbesar di wilayah pantai tersebut.
Sementara itu, kelompok Hamas mengatakan para pejuangnya telah menimbulkan kerugian besar bagi Israel.
Sayap bersenjata Hamas pada hari Rabu merilis sebuah video yang menunjukkan pertempuran jalanan yang intens di samping gedung-gedung yang dibom di Kota Gaza.
Dikutip dari Reuters, tank-tank Israel mendapat perlawanan sengit dari pejuang Hamas yang menggunakan terowongan bawah tanah untuk melakukan penyergapan.
Pejabat Palestina mengatakan 10.569 orang telah terbunuh pada hari Rabu, 40 persen di antaranya adalah anak-anak. Israel mengatakan 33 tentaranya tewas.
Baca juga: Tak Punya Air Bersih, Warga Gaza Terpaksa Mandi dan Mencuci dengan Air Laut
Salah satu klip dari video Hamas yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan para pejuang berlari melewati tumpukan puing dan berhenti untuk menembakkan rudal ke arah tank Israel.
Video lain menunjukkan mereka menembakkan senapan dari tempat bertengger di belakang gedung dan tempat sampah.
Seorang komandan Hamas di pengasingan, Saleh al-Arouri mengatakan, pasukan Israel mungkin menguasai beberapa wilayah di Gaza.
Namun, kata Saleh al-Arouri, hal tersebut tidak menghentikan Hamas untuk melawan tentara dan tank.
"Semakin banyak (Israel) menyebar dan memperluas wilayahnya, semakin besar kerugiannya," katanya.
(Tribunnews.com/Whiesa)