Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Israel Lagi-lagi Tembaki Rumah Sakit di Gaza, Jumlah Korban Jiwa Belum Diketahui

Pasukan Israel kembali menembaki rumah sakit di Gaza. Di RS Anak Al-Nasr, Israel telah menembaki dua kali, sementara RS Indonesia diserang 11 rudal.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Sri Juliati
zoom-in Israel Lagi-lagi Tembaki Rumah Sakit di Gaza, Jumlah Korban Jiwa Belum Diketahui
dok. BBC
Koordinat lokasi Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza. Infografis: BBC - Pasukan Israel kembali menyerang rumah sakit di Gaza. Yang terbaru, Israel telah menembaki dua rumah sakit di Gaza, yakni Rumah Sakit Anak al-Rantisi dan Rumah Sakit al-Shifa. 

Israel, kata Abu Salmiya, telah perang melawan rumah sakit dan perang melawan seluruh warga Palestina.

Abu Salmiya menyebut, dengan Israel menyerang rumah sakit sama saja dengan hukuman mati bagi tenaga medis dan pasien di dalamnya.

Baca juga: Tentara Israel Wanita Tewas di Gaza usai Serangan Udara dari Negaranya Sendiri, Usia Masih 19 Tahun

"Masyarakat tidak akan bisa menerima layanan kesehatan dan obat-obatan dari rumah sakit, yang akan mempengaruhi kesejahteraan mereka dalam situasi kesehatan masyarakat yang sudah sangat sulit."

"Semua orang tahu kebutuhan rumah sakit. Semua orang tahu rumah sakit telah menjadi kuburan," katanya.

AS Sebut Israel Setuju Hentikan Serangan

Tentara Israel berpindah posisi selama latihan di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi pada 9 November 2023, di tengah meningkatnya ketegangan lintas batas antara Hizbullah dan Israel ketika pertempuran berlanjut di selatan dengan militan Hamas di Jalur Gaza. (Foto oleh Jalaa MAREY / AFP)
Tentara Israel berpindah posisi selama latihan di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi pada 9 November 2023, di tengah meningkatnya ketegangan lintas batas antara Hizbullah dan Israel ketika pertempuran berlanjut di selatan dengan militan Hamas di Jalur Gaza. (Foto oleh Jalaa MAREY / AFP) (AFP/JALAA MAREY)

Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) menyebut bahwa Israel telah menyetujui untuk menghentikan operasi militer di beberapa bagian utara Gaza selama empat jam sehari.

Jeda tersebut, kata AS, memungkinkan orang untuk melarikan diri melalui dua koridor kemanusiaan dan dapat digunakan untuk pembebasan sandera.

Baca juga: Pengakuan Mengejutkan Komandan Militer Hamas di Gaza, Kritik Pemimpin Mereka Hidup Nyaman di Qatar

Meski begitu, tanda-tanda akan berhentinya pertempuran yang memakan korban jiwa tersebut tidak nampak.

Berita Rekomendasi

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa jeda apa pun akan tercerai-berai, dan tidak ada konfirmasi resmi mengenai rencana jeda yang berulang.

Dikutip dari Reuters, ketika Netanyahu ditanya apakah akan ada penghentian dalam pertempuran, ia menegaskan bahwa hal tersebut tidak akan terjadi.

"Tidak. Pertempuran terus berlanjut melawan musuh Hamas, tetapi di lokasi tertentu untuk jangka waktu tertentu, yaitu beberapa jam di sini atau selama beberapa jam."

"Kami ingin memfasilitasi perjalanan yang aman bagi warga sipil untuk menjauh dari zona pertempuran dan kami melakukan hal itu," ucapnya.

Baca juga: Mesir Tolak Tawaran AS Jadi Pengawas Keamanan Gaza: Tak Mau Jadi Bagian Pembasmian Hamas

Di wilayah utara Gaza, tidak ada laporan adanya jeda pertempuran.

Pasukan Israel telah mengepung Kota Gaza dan tank-tanknya bergerak maju ke jantung kota saat mereka memburu militan Hamas.

Masing-masing pihak melaporkan menimbulkan banyak korban di pihak lain dalam pertempuran jalanan yang intens.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas