2 RS di Gaza Berhenti Beroperasi, WHO: Seharusnya Tempat Berlindung, Berubah Jadi Tempat Kematian
Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza tidak lagi beroperasi sebagai fasilitas medis.
Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Hal ini yang membuat WHO kembali menyerukan gencatan senjata di wilayah kantong Palestina.
Sebagai informasi, Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara juga menghentikan operasinya setelah generator utamanya kehabisan bahan bakar.
Tiga perawat telah tewas di Rumah Sakit Al-Shifa sejak Jumat (10/11/2023), di tengah pemboman dan bentrokan Israel di dekat kompleks tersebut.
Sebanyak 12 pasien, termasuk dua bayi prematur, juga telah meninggal sejak pemadaman listrik dimulai.
Sementara itu, infrastruktur penting termasuk fasilitas kardiovaskular dan bangsal bersalin, telah rusak parah.
Baca juga: Keluarga di Indonesia Lega Muhammad Husein Bisa Dievakuasi dari Gaza, Sempat Putus Komunikasi 35 Jam
WHO mengatakan 600-650 pasien, 200-500 petugas kesehatan, dan sekitar 1.500 pengungsi internal masih berada di rumah sakit tanpa jalan keluar yang aman.
Para pasien tersebut termasuk 36 bayi yang berisiko meninggal karena kurangnya inkubator yang berfungsi.
Adapun pasukan Israel telah mengepung fasilitas medis di utara Gaza, termasuk Rumah Sakit Al-Shifa, yang menurut pejabat Israel terletak di atas pusat komando Hamas.
Pejabat Hamas dan rumah sakit membantah kompleks tersebut menyembunyikan infrastruktur militer.
Para pejabat Palestina dan orang-orang di dalam rumah sakit tersebut melaporkan bahwa pasukan Israel secara langsung menargetkan kompleks rumah sakit tersebut dengan amunisi dan penembak jitu.
Wakil Menteri Kesehatan Munir al-Boursh mengatakan, penembak jitu menembaki setiap gerakan di dalam kompleks.
“Ada korban luka di dalam rumah dan kami tidak dapat menjangkau mereka,” katanya kepada Al Jazeera.
“Kita tidak bisa menjulurkan kepala ke luar jendela," lanjutnya.
Baca juga: Jokowi Pastikan Pemerintah RI Terus Berupaya Lindungi RS Indonesia di Gaza
Sebelumnya, militer Israel mengatakan, pihaknya menawarkan untuk mengevakuasi bayi yang baru lahir dan telah menempatkan 300 liter (80 galon) bahan bakar di pintu masuk rumah sakit.
Israel juga merilis video tentaranya membawa kontainer dan meletakkannya di tanah, namun Hamas menghalangi upaya tersebut.
Kini, lebih dari 11.100 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Di Israel, setelah revisi turun, jumlah korban tewas mencapai lebih dari 1.200 orang.
(Tribunnews.com/Nuryanti)