AS Lancarkan Serangan Ketiga ke Fasilitas Militer Milik Iran di Suriah
Ketegangan meningkat di Timur Tengah, tentara AS disebut diserang oleh kelompok militan. AS membalas dengan melancarkan serangan udara.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Pesawat tempur Amerika Serikat (AS) menyerang fasilitas penyimpanan senjata dan pusat komando dan kendali yang digunakan oleh militan yang berafiliasi dengan Iran di Suriah, Minggu (12/11/2023).
“Dalam dua jam terakhir, AS telah melakukan serangan defensif yang presisi terhadap dua lokasi di Suriah,” kata seorang pejabat kepada ABC News.
Operasi tersebut merupakan respons terhadap ketegangan baru-baru ini, yang melukai puluhan tentara Amerika.
Serangan itu diyakini dilakukan oleh pasukan yang didukung Iran sejak perang Israel-Hamas dimulai.
Ketegangan di Timur Tengah telah meningkat akibat pertempuran antara Israel dan Hamas.
“Presiden tidak mempunyai prioritas lebih tinggi daripada keselamatan personel Amerika, dan dia mengarahkan tindakan hari ini untuk memperjelas bahwa Amerika Serikat akan membela diri, membela personelnya, dan kepentingannya,” kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.
Baca juga: Jet Tempur F-15 AS Gempur Korps Garda Revolusi Iran di Suriah
Jenderal Michael Kurilla, kepala Komando Pusat AS, juga mengeluarkan pernyataan yang menyebut serangan itu sebagai balasan terhadap provokasi yang terus-menerus oleh Korps Garda Revolusi Iran dan kelompok afiliasinya di Irak dan Suriah.
Serangan tersebut merupakan pembalasan putaran ketiga, menurut Pentagon.
Sepuluh hari sejak 7 Oktober 2023, saat Hamas melancarkan serangannya terhadap Israel dan memicu perang, militan yang didukung Iran memulai serentetan agresi hampir setiap hari, kata para pejabat AS.
Para penyerang yang terkait dengan Iran dilaporkan menembaki personel AS dengan tujuan membunuh mereka, kata seorang pejabat senior militer pekan lalu.
Pada tanggal 26 Oktober, dalam serangan pertama, jet tempur AS menghantam dua fasilitas senjata dan amunisi di Suriah timur yang menurut para pejabat digunakan oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran dan kelompok afiliasinya.
"Iran ingin menyembunyikan tangannya dan menyangkal perannya dalam serangan terhadap pasukan kami. Kami tidak akan membiarkan mereka."
“Jika serangan proksi Iran terhadap pasukan AS terus berlanjut, kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan lebih lanjut yang diperlukan untuk melindungi rakyat kami,” kata Austin saat itu.
Mengutip Reuters, Joe Biden mengirim pesan kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada akhir Oktober lalu.