Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS Lancarkan Serangan Ketiga ke Fasilitas Militer Milik Iran di Suriah

Ketegangan meningkat di Timur Tengah, tentara AS disebut diserang oleh kelompok militan. AS membalas dengan melancarkan serangan udara.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in AS Lancarkan Serangan Ketiga ke Fasilitas Militer Milik Iran di Suriah
Delil SOULEIMAN / AFP
Tentara AS berpatroli di pedesaan Rumaylan (Rmeilan) di provinsi Hasakeh timur laut Suriah pada 7 Juni 2023. Terbaru AS lancarkan serangan ketiga ke fasilitas militer milik Iran di Suriah. 

Biden yang memperingatkan Teheran agar tidak menargetkan personel AS di Timur Tengah.

Amerika Serikat memiliki 900 tentara di Suriah, dan 2.500 tentara lainnya di negara tetangga Irak.

Seorang tentara AS berpatroli di dekat ladang minyak di al-Qahtaniyah di provinsi Hasakah timur laut Suriah, dekat perbatasan dengan Turki, pada 14 Juni 2023.
Seorang tentara AS berpatroli di dekat ladang minyak di al-Qahtaniyah di provinsi Hasakah timur laut Suriah, dekat perbatasan dengan Turki, pada 14 Juni 2023. (Delil souleiman / AFP)

Baca juga: Amerika Serikat Serang 2 Fasilitas Militer Milik Iran di Suriah, sebagai Balasan Tentaranya Diserang

AS memiliki misi memberikan saran dan membantu pasukan lokal yang berupaya mencegah kebangkitan ISIS, yang pada tahun 2014 menguasai sebagian besar Suriah namun kemudian berhasil dikalahkan.

Mengenal Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC)

Mengutip cfr.org, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran adalah penjaga ideologi revolusi Iran tahun 1979.

IRGC ditugaskan untuk membela Republik Islam dari ancaman internal dan eksternal.

Korps ini telah memperoleh peran yang sangat besar dalam melaksanakan kebijakan luar negeri Iran dan memegang kendali atas sebagian besar sektor perekonomian.

Hubungan IRGC dengan kelompok-kelompok bersenjata di kawasannya, seperti Hizbullah di Lebanon, membantu Iran mengimbangi kekuatan militer konvensionalnya yang relatif lemah.

Berita Rekomendasi

IRGC bertanggung jawab langsung kepada pemimpin tertinggi.

Korps ini juga berpengaruh dalam politik dalam negeri, dan banyak pejabat senior telah melewati jajarannya.

Presiden AS Donald Trump menetapkan IRGC sebagai organisasi teroris pada tahun 2019, dan pada tahun 2023, Uni Eropa (UE) sedang mempertimbangkan untuk melakukan hal yang sama.

Sementara itu, IRGC kembali sibuk memberantas kerusuhan di dalam negeri.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas