Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FSB Wajibkan Puluhan Ribu Warga Ukraina di Wilayah Pendudukan Perang Lawan Negara Mereka Sendiri

Dinas Keamanan Rusia (FSB) mewajibkan seorang pelajar Ukraina, Yevhen Kalashnikov dari wilayah pendudukan untuk berperang melawan negaranya sendiri.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in FSB Wajibkan Puluhan Ribu Warga Ukraina di Wilayah Pendudukan Perang Lawan Negara Mereka Sendiri
Kyiv Independent
Yevhen Kalashnikov bertemu ibunya di lokasi yang dirahasiakan pada pertengahan Agustus 2023. - FSB Wajibkan Puluhan Ribu Warga Ukraina di Wilayah Pendudukan Perang Lawan Negara Mereka Sendiri 

TRIBUNNEWS.COM - Dinas Keamanan Rusia (FSB) mewajibkan warga Ukraina dari wilayah pendudukan untuk berperang melawan negaranya sendiri.

Rusia dilaporkan mewajibkan puluhan ribu warga Ukraina di wilayah pendudukan, seperti Donetsk dan Luhansk untuk berperang melawan negara mereka sendiri.

Banyak dari mereka diyakini tewas dalam aksi tersebut.

Moskow diklaim menggunakan orang-orang ini sebagai umpan meriam untuk mengungkap posisi artileri Ukraina dan untuk melindungi unit yang direkrut di Rusia.

Salah satu warga Ukraina yang mengaku dipaksa wajib militer yakni Yevhen Kalashnikov.

Kalashnikov masih menyandang status sebagai pelajar di Ukraina.

Pemuda itu berasal dari Novoazovsk di Oblast Donetsk, sebuah kota di bawah kendali Moskow sejak 2014.

Baca juga: Sikap Calon Panglima TNI Agus Subiyanto soal Konflik Rusia-Ukraina dan Palestina vs Israel

Yevhen Kalashnikov bertemu ibunya di lokasi yang dirahasiakan pada pertengahan Agustus 2023. - FSB Wajibkan Puluhan Ribu Warga Ukraina di Wilayah Pendudukan Perang Lawan Negara Mereka Sendiri
Yevhen Kalashnikov bertemu ibunya di lokasi yang dirahasiakan pada pertengahan Agustus 2023. - FSB Wajibkan Puluhan Ribu Warga Ukraina di Wilayah Pendudukan Perang Lawan Negara Mereka Sendiri (Kyiv Independent)
BERITA REKOMENDASI

Menurut ceritanya, Kalashnikov dikerahkan ke garis depan pada Desember 2022 kemarin.

"Saya tidak pernah berencana untuk berperang melawan Ukraina. Ini adalah negara saya," kata Kalashnikov.

"Ketika saya terlibat dengan ini (perang), saya sudah menyusun rencana untuk menyerah dan membuktikan bahwa saya tidak bersalah," ungkapnya kepada Kyiv Independent.

Saat ini, ia masih menjadi tawanan perang di Ukraina barat dan belum jelas kapan Kalashnikov akan dibebaskan.

Kalashnikov menyerah kepada pasukan Ukraina pada April 2023 kemarin, kemudian ditempatkan di tahanan perang.


Di kamp itu, ia tidak sendiri.

Ada warga Ukraina lainnya dari Luhansk yang telah dipaksa wajib militer dan berada di kamp itu selama lebih dari setahun.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas