Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Markas Komando Hamas Cuma Ada 10 Senjata? Mata Ditutup, 200 Warga Palestina Dibawa ke Area Rahasia

Penyerbuan tentara Israel ke dalam rumah sakit Al-Shifa terjadi setelah adanya tuduhan samar dari para pejabat AS soal markas komando Hamas

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Markas Komando Hamas Cuma Ada 10 Senjata? Mata Ditutup, 200 Warga Palestina Dibawa ke Area Rahasia
tangkap layar twitter
Bukti-bukti yang dipublikasikan tentara Israel saat menyerbu Rumah Sakit Al-Shifa setelah mengepung dan memblokade fasilitas medis itu selama enam hari. Bukti-bukti ini dianggap terlalu remeh dibanding konsekuensi kemanusiaan yang diterima para pasien dan staf medis atas aksi tentara Israel di rumah sakit tersebut selama berhari-hari pengepungan. 

“Kami juga menemukan markas operasional dengan peralatan komunikasi… milik Hamas.”

Ketika pertanyaan terus meningkat mengenai kebenaran informasi “intelijen” Israel, Hagari mengatakan kepada CNN pada Kamis kalau operasi militer di rumah sakit tersebut “masih berlangsung dan akan memakan waktu.”

Meskipun demikian, hampir dua hari setelah mengambil alih rumah sakit tersebut, tidak ada bukti yang menunjukkan adanya terowongan yang dikelola Hamas atau pusat komando militer.

Warga Palestina yang terluka dalam pemboman Israel menunggu perawatan di Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, Senin, 23 Oktober 2023. Rumah Sakit Shifa di Gaza telah menjadi fokus kebuntuan selama berhari-hari dalam perang Israel melawan Hamas. Israel mengklaim Hamas menggunakan fasilitas itu untuk tujuan militer dan telah membangun pusat komando bawah tanah yang luas di bawah rumah sakit. Sejak Israel menyatakan perang terhadap Hamas, pasukannya telah bergerak ke arah Shifa. Namun ratusan dokter dan pasien masih berada di dalam. (AP Photo/Yasser Qudih File)
Warga Palestina yang terluka dalam pemboman Israel menunggu perawatan di Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, Senin, 23 Oktober 2023. Rumah Sakit Shifa di Gaza telah menjadi fokus kebuntuan selama berhari-hari dalam perang Israel melawan Hamas. Israel mengklaim Hamas menggunakan fasilitas itu untuk tujuan militer dan telah membangun pusat komando bawah tanah yang luas di bawah rumah sakit. Sejak Israel menyatakan perang terhadap Hamas, pasukannya telah bergerak ke arah Shifa. Namun ratusan dokter dan pasien masih berada di dalam. (AP Photo/Yasser Qudih File) (AP/Yasser Qudih)

Namun, pasukan Israel terus mengobrak-abrik rumah sakit tersebut dari dalam, dan laporan lokal mengatakan gedung operasi khusus telah hancur total.

Pada Kamis sore, direktur jenderal Rumah Sakit Gaza, Mohammed Zaqout, mengatakan para pejabat telah kehilangan semua koneksi dengan staf medis di Rumah Sakit Al-Shifa.

“Tuduhan Israel mengenai penggunaan Kompleks Medis Al-Shifa untuk tujuan militer (semestinya) tidak memerlukan pencarian dan penggerebekan selama berjam-jam. Oleh karena itu, ada kekhawatiran bahwa tentara mungkin menciptakan adegan buatan untuk drama baru,” ujar Rami Abdu , Ketua Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania, memperingatkan pada Rabu.

(oln/TC/*)

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas