Video Tur Israel di Rumah Sakit Al-Shifa Disebut Akting, Hamas: Lelucon Memalukan
Hamas menyebut Israel hanya akting melalui video tur di Rumah Sakit Al-Shifa, mengatakan itu hanya lelucon yang memalukan.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Hamas, Bassem Naim, merespons informasi tentara Israel mengenai senjata di Rumah Sakit Al-Shifa, Jalur Gaza.
Bassem Naim membantah klaim Israel mengenai Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang menemukan senjata Hamas selama penyerbuan di Rumah Sakit Al-Shifa, yang mereka yakini sebagai markas Hamas.
"Sandiwara Israel di Kompleks Medis Shifa hanyalah sebuah lelucon," kata Bassem Naim pada Rabu (15/11/2023), dikutip dari Al Jazeera.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan bahwa IDF sengaja membawa senjata dan menempatkannya di Rumah Sakti Al-Shifa.
"Bukti yang diberikan oleh tentara pendudukan (IDF) sangatlah konyol dan tidak berharga," lanjutnya.
Meski Israel mengklaim kompleks Rumah Sakit Al-Shifa adalah markas Hamas, IDF hanya mengatakan Hamas ada di sana tapi telah mundur.
Baca juga: IDF Ngawur Baca Kalender Arab, Klaim Nama Hari adalah Daftar Anggota Hamas: Mereka Kerja Shift
Mereka juga tidak menemukan satupun sandera yang ditahan Hamas sejak Sabtu (7/10/2023).
Mendukung tanggapan Bassem Naim, anggota biro politik Hamas, Izzat al-Rishq, juga mengatakan bukti yang diberikan Israel hanyalah lelucon.
"Kami memperingatkan dan mengatakan pendudukan (Israel) akan melakukan sandiwara, seperti yang diklaimnya di Rumah Sakit Rantisi, yang terbukti palsu," kata Izzat al-Rishq, Rabu (15/11/2023), dikutip dari Anadolu.
"Hari ini mereka menyajikan cerita sepele dan tuduhan yang memalukan," lanjutnya.
Izzat al-Rishq mengatakan, setelah Israel menyerbu Rumah Sakit Al-Shifa, mereka kembali dengan menyampaikan kebohongan.
Baca juga: Komentari Israel soal Terowongan di Rumah Sakit Rantisi, Hamas: Itu Hanya Elevator
"Sekitar 20 jam setelah menyerbu kompleks untuk mencari ruang kendali dan para tahanan, penjajah Israel tampil ke dunia nyata dengan permainan yang memalukan dan terbuka; membawa senjata, pakaian, peralatan dan menempatkannya di rumah sakit," katanya.
"Dengan cara yang memalukan mereka menyampaikan kebohongan dan cerita yang dibuat-buat, yang tidak dipercayai oleh siapa pun," lanjutnya.
Izzat al-Rishq menekankan, Hamas berulang kali meminta komite dari PBB, WHO, dan Palang Merah untuk datang dan memverifikasi sendiri kebohongan Israel di tempat yang mereka sebut markas Hamas.