Hamas dan Tenaga Medis Bantah Tuduhan Israel soal Terowongan di RS Al-Shifa
Militer Israel mengklaim bahwa mereka menemukan sebuah terowongan sepanjang 55 meter di bawah kompleks rumah sakit Al-Shifa di Gaza pada hari Minggu.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel mengklaim mereka menemukan sebuah terowongan sepanjang 55 meter di bawah kompleks rumah sakit Al-Shifa di Gaza pada hari Minggu (19/11/2023).
"IDF (Pasukan Pertahanan Israel) mengungkap terowongan sepanjang 55 meter sedalam 10 meter di bawah komplek rumah sakit Shifa," ujar sebuah pernyataan militer, dikutip dari Al Arabiya.
Rumah sakit Al-Shifa telah menjadi titik fokus operasi Israel, dan IDF mengklaim Hamas menggunakannya sebagai basis.
Menanggapi hal tersebut penguasa Hamas di Gaza dan staf medis di rumah sakit Al Shifa membantah tuduhan itu.
Juru bicara militer Daniel Hagari mengatakan kepada wartawan, pintu masuk itu ditemukan ketika buldoser merobohkan dinding luar kompleks rumah sakit dan menemukan sebuah lubang berbenteng dengan tangga spiral yang menuruni 10 meter.
"Itu adalah sebuah bangunan besar yang memiliki tangga logam (spiral), kemudian memanjang sejauh 55 meter, dan mencapai pintu ledakan," kata Hagari.
Baca juga: Invasi Israel, RS Al Shifa, dan Taktik Hamas
Ia mengatakan, pasukan militer Israel belum mencoba membuka pintu tersebut karena takut akan ada jebakan.
Di luar pintu, intelijen Israel memperkirakan terowongan itu akan terbelah atau akan ada ruang besar untuk ruang komando dan kendali.
Ia menambahkan, pasukan akan terus melakukan pencarian di area tersebut karena mungkin terdapat lubang akses dari rumah-rumah di dekatnya.
Operasi di Al-Shifa telah menuai kecaman internasional yang luas, dimana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggambarkan rumah sakit tersebut sebagai zona kematian" setelah mengirimkan tim untuk mengunjungi fasilitas tersebut.
Terkini, Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan 13.000 orang kini telah terbunuh di daerah kantong Palestina sejak perang dengan Israel dimulai, dikutip dari BBC.
Perkembangan Terkini
- Pemberontak Houthi di Yaman yang didukung Iran mengatakan mereka telah menyita sebuah kapal kargo Israel di Laut Merah, dan PM Israel Netanyahu menyebutnya sebagai “tindakan terorisme Iran lainnya”.
- Houthi telah menembakkan beberapa rudal dan drone ke arah Israel sejak Israel mulai membom Gaza sebagai pembalasan atas serangan 7 Oktober.
- Tiga puluh satu bayi prematur dievakuasi dari al-Shifa pada hari Minggu dan dibawa ke rumah sakit Emirat di kota selatan Rafah.
- Ketua WHO Tedros Ghebreyeseus mengatakan bayi-bayi tersebut "sangat sakit" dan dipindahkan dalam "kondisi keamanan yang sangat ketat dan berisiko tinggi".
- WHO juga mengatakan sedang menyelesaikan rencana untuk menyelesaikan evakuasi pasien dan staf yang tersisa dari al-Shifa.
Operasi ini diperkirakan akan memakan waktu beberapa hari, dengan pasien yang menerima dialisis dan cedera tulang belakang akan dipindahkan terlebih dahulu
(Tribunnews.com, Widya)