Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Umbar Ketakutan, Politisi Sayap Kanan Israel 'Merecoki' Rencana Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Kantor Perdana Menteri umumkan PM Israel Netanyahu gelar pertemuan kabinet. Tampaknya mereka akan menyetujui pembebasan puluhan sandera oleh Hamas.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Umbar Ketakutan, Politisi Sayap Kanan Israel 'Merecoki' Rencana Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza
BASHAR TALEB / AFP
Warga Palestina memeriksa kehancuran pasca serangan Israel malam sebelumnya di kamp pengungsi Palestina Jabalia di Jalur Gaza, pada 1 November 2023 

TRIBUNNEWS.COM - Isu gencatan senjata dibarengi kesepakatan pertukaran tahanan Hamas-Israel menjadi angin segar di tengah konflik yang berkecamuk di Gaza.

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan perjanjian gencatan senjata dengan Israel meningkatkan harapan puluhan dari ratusan orang yang disandera sejak 7 Oktober, dapat dibebaskan.

Sejumlah sumber seperti dikutip beberapa media Israel menyebut 50 sampai 100 sandera sipil Israel akan dibebaskan, terutama perempuan dan anak-anak.

Sebagai imbalan 300 warga Palestina yang dipenjara, gencatan senjata lima hari, dan masuknya 300 truk bantuan ke Jalur Gaza.

Itamar Ben Gvir, politikus Otzma Yehudit, partai sayap kanan Israel, mengkritik rencana kesepakatan yang diupayakan Hamas dan Kabinet Perang Israel.

Ia memperingatkan kesepakatan macam itu bisa berujung bencana seperti yang pernah terjadi pada 2011.

Kala itu Israel membuat kesepakatan dengan Hamas untuk membebaskan seorang tentara Israel bernama Gilad Shalit.

Berita Rekomendasi

Untuk membebaskan Shalit, Israel harus melepaskan 1.027 anggota Hamas.

Dua di antaranya adalah petinggi Hamas saat ini, yakni Husam Badran, yang menjabat juru bicara Hamas di Qatar, dan Yahya Sinwar yang memimpin Hamas di Jalur Gaza.

Sinwar dianggap sebagai dalang utama serangan mematikan di permukiman Israel pada 7 Oktober yang menewaskan 1200 orang dan sekitar 240 orang diculik.

“Anda ingat, kami melepaskan Gilad Shalit, kami melepaskan Sinwar dan teman-temannya dan membawa masalah kepada kami saat ini,” kata Ben Gvir seperti dikutip Times of Israel.

Kesepakatan yang diupayakan Kabinet Perang pimpinan Perdana Menteri israel Benyamin Netanyahu membuatnya kecewa. Sebab, ia tidak diberitahu perihal tetek bengek mengenai kesepakatan itu.

"Rumornya, Israel sekali lagi akan membuat kesalahan yang sangat besar dalam gaya kesepakatan Shalit," lanjut dia.

Pembebasan sandera

Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz mengatakan kembalinya para sandera yang diculik oleh Hamas pada 7 Oktober adalah faktor kunci yang akan membantu Israel “memenangkan perang.”

“Kita berada pada hari-hari yang sangat sensitif bagi masyarakat Israel,” katanya saat melakukan tur militer di Israel utara.

Ia melanjutkan kembalinya para sandera adalah tatanan moral dan juga merupakan bagian integral dari ketahanan yang memungkinkan Israel memenangkan perang.

"Penting untuk dikatakan bahwa khususnya saat ini – masyarakat Israel secara keseluruhan, kanan dan kiri – sedang berdoa dan berharap agar para sandera kembali dengan selamat," katanya lagi.

Pihaknya melakukan segala upaya untuk mengembalikan sandera kepada keluarganya secepat mungkin.

"Bersamaan dengan ini, kami akan terus berjuang dan berjaga-jaga hingga kami berhasil mewujudkan perubahan dalam realitas keamanan di wilayah selatan. Hal ini akan memakan waktu selama mungkin,” katanya.

Kantor Perdana Menteri mengumumkan pada Selasa sore bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan mengadakan serangkaian pertemuan kabinet pada malam hari, tampaknya untuk menyetujui kesepakatan pembebasan puluhan sandera yang ditahan oleh Hamas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas