Kata Analisis soal Alasan Israel Targetkan RS di Palestina: Perang Psikologis hingga Lampu Hijau AS
Para analis mengatakan menargetkan rumah sakit adalah perang psikologis yang bisa dilakukan Israel jika mendapat persetujuan diam-diam dari AS.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Tank-tank Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengepung rumah sakit di Palestina.
Para dokter dan staf medis pun diimbau untuk mengamankan diri, dengan atau tanpa pasien yang membutuhkan mereka.
Serangan artileri membombardir fasilitas medis meski ribuan orang berlindung di dalamnya.
Senin (20/11/2023), IDF menyerbu Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia, Gaza.
Sedikitnya 12 orang tewas dalam serangan IDF di Rumah Sakit Indonesia.
Baca juga: Bombardir Sekolah-Rumah Sakit, Taktik Perang Apa yang Dijalankan Israel? Mau Potong Satu Generasi?
RS Indonesia hanya salah satu fasilitas medis yang menghadapi amukan tentara Israel.
46 hari perang di Gaza, rumah sakit, kamp pengungsi, sekolah, tempat ibadah tidak luput dari serangan Israel.
Ada setidaknya 21 dari 35 rumah sakit di Gaza sekarang tidak berfungsi sama sekali.
Banyak juga fasilitas medis yang rusak bahkan kekurangan obat-obatan dan pasokan penting.
IDF Serbu Rumah Sakit al-Shifa
Di hari Minggu (19/11/2023) kemarin, 31 bayi prematur dievakuasi dari Rumah Sakit al-Shifa ke Rafah di selatan Jalur Gaza.
Bayi-bayi itu sudah berminggu-minggu diberi susu formula yang dicampur dengan air yang terkontaminasi, tanpa inkubator yang mati karena kekurangan bahan bakar akibat pengepungan Israel.
Setidaknya delapan bayi telah meninggal.
Baca juga: Rudal Israel Hantam Lantai Dua Rumah Sakit Indonesia di Gaza, 12 Orang Tewas
Pasukan Israel sebenarnya telah menduduki al-Shifa sejak pekan lalu, setelah membombardir beberapa bagian rumah sakit.