Politisi Anti-Islam Geert Wilders Menang Pemilu, Komunitas Muslim di Belanda Syok dan Khawatir
Dikenal dengan gagasan anti-Muslimnya, Geert Wilders memenangkan kursi terbanyak dalam pemilu sela hari Rabu dan kemungkinan akan bentuk pemerintahan.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Febri Prasetyo
“Semua orang membicarakan jaminan sosial, tapi saya tidak tahu apakah kita masih memilikinya,” kata Muhsin Koktas, yang pemimpin sebuah organisasi Islam, dalam sebuah wawancara dengan media lokal.
“Saya tidak tahu apakah umat Islam masih aman di Belanda. Saya khawatir dengan negara ini,” kata Koktas.
Baca juga: Politisi anti-Islam Geert Wilders menang secara dramatis dalam pemilu Belanda
Ia menambahkan bahwa masa yang sangat sulit akan dimulai bagi umat Islam.
Tokoh-tokoh sayap kanan di seluruh Eropa termasuk Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, Marine Le Pen dari Prancis, Matteo Salvini di Italia, dan AfD Jerman bergegas mengucapkan selamat kepada pemimpin PVV tersebut.
Ketua tiga partai terbesar di Belanda semuanya mengatakan bahwa mereka tidak mau bertugas dalam kabinet yang dipimpin PVV.
Namun, mengingat besarnya mandat yang diterima Wilders, mereka mungkin menghadapi tekanan untuk memberikan kesempatan kepada PVV untuk berkuasa.
Pada tahun 2016, Wilders pernah dihukum karena diskriminasi setelah ia menyebut orang Maroko sebagai “sampah”.
Manifesto partainya berbunyi, "Kami ingin mengurangi jumlah umat Islam di Belanda dan kami akan mencapainya melalui: pengurangan imigrasi non-Barat dan memberlakukan penghentian suaka secara umum."
Wilders juga pernah berjanji untuk menghentikan pembangunan masjid baru, menerapkan larangan mengenakan jilbab di gedung-gedung pemerintah, dan membandingkan Islam dengan ideologi totaliter yang harus dilarang.
Geert Wilders masih perlu membangun koalisi
Mengutip euronews.com, kemenangan partai Geert Wilders dalam pemilu tidak serta merta membuatnya menjadi perdana menteri.
Wilders harus membentuk koalisi terlebih dahulu dengan partai-partai lain untuk mencapai mayoritas di parlemen (atau mencoba memerintah dengan minoritas).
Baca juga: Profil Geert Wilders, Politisi yang Kritik Permintaan Maaf Belanda ke Indonesia, Dikenal Anti Islam
Pemimpin partai Kontrak Sosial Baru yang baru dilantik tiga bulan lalu itu menyatakan akan terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan Wilders.
Partai tersebut memenangkan sekitar 20 kursi dalam pemilu.