Perang Israel-Hamas, 15.083 Warga Gaza dan Tepi Barat Tewas Sejak 7 Oktober
Sejak perang meletus pada 7 Oktober 2023, 15.083 warga Palestina tewas dalam serangan Israel. orban tewas di Israel masih tetap sama, yakni 1.200.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update jumlah korban tewas dalam perang Israel-Hamas, Sabtu (25/11/2023).
Kemarin, Jumat (24/11/2023), disepakati gencatan senjata antara Israel-Hamas yang di tengahi Qatar dan Mesir.
Gencatan senjata sementara akan berlangsung selama empat hari ke depan.
Layanan medis dan jaringan komunikasi di Kota Gaza sejak Jumat (10/11/2023) kemarin telah runtuh.
Sehingga, Kementerian Kesehatan di Gaza tidak bisa rutin memberikan update jumlah korban perang Israel-Hamas.
Sejak perang meletus pada 7 Oktober 2023, 15.083 warga Palestina tewas dalam serangan Israel.
Baca juga: Pengiriman Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Meningkat di Hari Pertama Gencatan Senjata
Sedangkan korban tewas di Israel masih tetap sama seperti yang dilaporkan sebelumnya, yakni 1.200 orang.
Berikut rincian korban tewas perang Israel-Hamas sejak 7 Oktober 2023:
1. Gaza
Tewas: 14.854 orang
Setidaknya termasuk: 6.150 anak dan 4.000 wanita
Terluka: 36.000 orang
Dengan lebih dari 75 persen di antaranya adalah anak-anak dan perempuan.
Hilang: 6.800 orang
2. Tepi Barat yang diduduki
Tewas: 229 orang
Termasuk 52 anak
Terluka: 2.750 orang
3. Israel
Terbunuh: 1.200 orang
Terluka: 5.600 orang
Baca juga: Israel Tembaki Warga Palestina yang Kembali ke Gaza Utara saat Gencatan Senjata 4 Hari
Fasilitas yang rusak
- 278.000 unit tempat tinggal telah hancur atau rusak
- 311 fasilitas pendidikan rusak
- 87 ambulan rusak
- 11 toko roti hancur
Jurnalis Terbunuh
Hingga 22 November, setidaknya 53 jurnalis, sebagian besar warga Palestina, telah terbunuh sejak perang Israel-Hamas dimulai pada 7 Oktober.
Menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) dan Federasi Jurnalis Internasional (IFJ), 46 jurnalis Palestina telah terbunuh, serta empat jurnalis Israel dan tiga jurnalis Lebanon.
24 Sandera Dibebaskan
Hamas baru saja membebaskan 24 sandera yang ditahan di Jalur Gaza pada Jumat (24/11/2023).
Mereka terdiri dari 13 warga Israel, 10 warga Thailand, dan 1 warga Filipina.
Adapun 13 sandera Israel itu ditukar dengan 39 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel pada malam harinya.
Penukaran sandera dan tahanan ini adalah grup pertama yang dibebaskan sesuai perjanjian gencatan senjata selama 4 hari antara Hamas dan Israel.
Baca juga: Hamas Bebaskan 13 Sandera Israel dan 11 WNA dari Gaza di Hari ke-1 Gencatan Senjata
Total akan ada 50 sandera Hamas dan 150 tahanan Palestina yang dibebaskan selama 4 hari itu.
Kesepakatan itu ditengahi oleh Qatar dan Amerika Serikat (AS).
Palang Merah Internasional (ICRC) di Israel dan wilayah pendudukan mengatakan mereka mengangkut 24 sandera Hamas dari Jalur Gaza ke perbatasan Rafah dengan Mesir.
"Kami dengan lega mengonfirmasi pembebasan 24 sandera dengan aman," tulis ICRC di X pada Jumat (24/11/2023) malam.
Bantuan untuk Gaza
Sejumlah kendaraan yang membawa bantuan kemanusiaan mulai memasuki Gaza saat berlangsungnya gencatan senjata hari pertama antara Israel dengan kelompok militan Palestina Hamas pada Jumat (24/11/2023).
Hal itu terlihat dari sebuah video yang menunjukkan lebih banyak truk yang masuk ke Gaza setelah gencatan senjata dimulai pada pukul 07.00 pagi waktu setempat.
Baca juga: Saat 13 Sandera Yahudi Ditukar Tahanan Palestina, Israel Tetap Tembaki Warga Gaza
Kemudian pada pukul 10.30, sebanyak 60 truk dari total 230 truk yang diperkirakan telah memasuki Gaza, menurut laporan Al Arabiya, mengutip seorang pejabat penyeberangan perbatasan Rafah.
Sementara itu, Bulan Sabit Merah Palestina menerima dua ambulans dan 85 truk berisi bantuan makanan, air minum, peralatan medis, dan obat-obatan
Sebelumnya, Israel telah memutus pasokan air, bahan bakar, dan listrik ke Gaza sejak Hamas meluncurkan serangan besar-besaran pada 7 Oktober 2023.
Garis Besar Isi Perjanjian Gencatan Senjata Sementara Israel-Hamas
Garis besar utama dari gencatan senjata sementara antara Israel-Hamas adalah jeda pertempuran, pertukaran tawanan Hamas dengan warga Palestina yang di penjara di Isael, penghentian lalu lintas udara di Gaza utara pada jam-jam yang disepakati dan seluruh Gaza selatan.
Hamas mengatakan bahwa Israel setuju untuk menghentikan lalu lintas udara di Gaza utara mulai pukul 10.00 pagi hingga pukul 16.00 setiap hari.
Dan di Gaza selatan selama keseluruhan gencatan senjata.
Hamas mengatakan bahwa 200 truk bantuan dan empat truk bahan bakar akan diizinkan masuk ke Gaza setiap hari.
Poin perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas
Total ada tujuh poin perjanjian gencatan senjata sementara antara Israel-Hamas, berikut daftarnya:
- Israel akan menghentikan aksi militer di seluruh wilayah Jalur Gaza, termasuk pergerakan kendaraan militer
Baca juga: Bagaimana Aturan Gencatan Senjata di Jalur Gaza?
- Sekitar 300 truk bantuan kemanusiaan, termasukpasokan medis dan bahan bakar, akan diizinkan masuk ke Gaza
- Drone di Gaza selatan dan utara akan berhenti selama empat hari, setiap hari selama enam jam per hari, antara pukul 10.00 hingga 16.00 waktu setempat
- Selama masa gencatan senjata, Israel berkomitmen untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di seluruh wilayah Jalur Gaza
- Kebebasan bergerak akan dijamin di sepanjang Jalan Salah al-Deen, namun warga Gaza dilarang kembali ke rumahnya di Gaza utara
- 10 sandera Hamas akan dibebaskan per hari dan Israel kemungkinan bersedia memberikan satu hari jeda tambahan untuk 10 sandera lainnya
- 150 tahanan warga Palestina yang terdiri dari wanita dan anak-anak akan dibebaskan dari penjara-penjara Israel.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.