Makin Banyak Sandera Dibebaskan, Joe Biden Ingin Gencatan Senjata Israel-Hamas Diperpanjang
Joe Biden berharap gencatan senjata antara Israel dengan kelompok militan Palestina Hamas dapat berlanjut seiring banyaknya sandera yang dibebaskan
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berharap gencatan senjata antara Israel dengan kelompok militan Palestina Hamas dapat berlanjut seiring dengan semakin banyaknya sandera yang dibebaskan.
“Saya ingin melihat semua sandera dibebaskan dan gencatan senjata Israel-Hamas harus terus berlanjut,” kata Biden dalam sebuah pernyataan, Minggu (27/11/2023).
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun juga menyambut positif upaya untuk memperpanjang gencatan senjata dengan Hamas jika sebanyak 10 sandera dibebaskan setiap harinya.
Baca juga: Tentara Israel Bakal Hukum Keras Prajurit yang Menolak Ikut Perang ke Gaza Lawan Hamas
Meski begitu, Netanyahu tampaknya akan kembali melanjutkan perang dengan Hamas saat gencatan senjata berakhir.
“Kami akan kembali dengan kekuatan penuh untuk mencapai tujuan kami yakni penghapusan Hamas, memastikan bahwa Gaza tidak kembali seperti semula dan tentu saja pembebasan Gaza dari semua sandera kami," ujar Netanyahu.
Sementara itu, Hamas mengatakan pihaknya ingin memperpanjang jeda pertempuran, yang akan memasuki hari keempat atau hari terakhir sesuai kesepakatan pada Senin (27/11/2023), jika ada upaya serius untuk meningkatkan jumlah tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel.
“Kami telah menyerahkan 13 warga Israel, tiga warga Thailand dan satu warga negara Rusia,” kata Abu Ubaidah, juru bicara Hamas.
Sebagaimana diketahui, Israel dan Hamas telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata selama empat hari yang telah dimulai sejak Jumat (24/11/2023).
Banyak pihak menilai gencatan senjata itu sebagai “momen penuh harapan” di tengah banyaknya korban jiwa yang berjatuhan akibat perang tersebut.