Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
BBC

Israel kembali perangi Hamas di Gaza, jeda pertempuran berakhir

Militer Israel menyatakan telah melanjutkan pertempuran dengan Hamas di Gaza, pada Jumat (1/12).

zoom-in Israel kembali perangi Hamas di Gaza, jeda pertempuran berakhir
BBC Indonesia
Israel kembali perangi Hamas di Gaza, jeda pertempuran berakhir 

Ansari mengatakan bantuan tambahan akan mulai masuk ke Gaza sesegera mungkin setelah jeda dimulai pada Jumat pagi dan ada masa tenang sehingga pekerja kemanusiaan bisa bekerja dengan aman.

Israel memutus aliran listrik, sebagian besar aliran air, serta menghentikan pengiriman makanan, bahan bakar, dan barang-barang lainnya ke Gaza sebagai pembalasan atas serangan Hamas.

Perjanjian ini mengizinkan 1.399 truk berisi pasokan kemanusiaan masuk melalui Mesir antara tanggal 21 Oktober dan 21 November, dibandingkan dengan rata-rata bulanan sebanyak 10.000 truk sebelum perang, menurut PBB.

Israel memblokir semua pengiriman bahan bakar hingga pekan lalu, dengan alasan bahan bakar tersebut mungkin dicuri oleh Hamas dan digunakan untuk tujuan militer.

Meskipun kesepakatan tersebut akan memungkinkan warga Gaza melakukan perjalanan yang aman dari utara ke selatan, namun kesepakatan tersebut tidak akan mengizinkan ratusan ribu pengungsi dari utara untuk kembali ke rumah mereka.

Siapa saja tahanan Palestina yang dibebaskan Israel?

Hamas mengatakan bahwa perjanjian itu juga mengatur pembebasan 150 tahanan Palestina – semuanya wanita dan anak-anak – oleh Israel.

Pernyataan pemerintah Israel tidak menyebutkan hal itu, namun pada Rabu (22/11) pagi, Kementerian Kehakiman menerbitkan daftar nama 300 tahanan yang memenuhi syarat untuk dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan tersebut – berdasarkan kemungkinan bahwa Hamas akan setuju untuk membebaskan 50 sandera lagi.

Berita Rekomendasi

Daftar tersebut berisi nama 123 anak laki-laki berusia antara 14 dan 17 tahun, satu anak perempuan berusia 15 tahun, 144 laki-laki berusia 18 tahun, dan 32 perempuan berusia antara 18 dan 59 tahun. Sebagian besar ditahan sambil menunggu persidangan atas tuduhan yang berkisar dari pelemparan batu hingga percobaan pembunuhan.

Alasan daftar tersebut harus dipublikasikan adalah karena formalitas hukum di Israel. Sebelum pembebasan tahanan, warga negara Israel harus diberi waktu 24 jam untuk mengajukan banding ke Mahkamah Agung Israel.

Ansari mengatakan Qatar tidak bisa mengungkapkan rincian mengenai tahanan Palestina atau berapa banyak yang akan dibebaskan pada hari pertama. Namun dia menyatakan bahwa pembebasan tersebut akan dilakukan bersamaan dengan pembebasan para sandera di Gaza.

Israel saat ini menahan sekitar 7.000 warga Palestina yang dituduh atau dihukum karena pelanggaran keamanan, menurut kelompok hak asasi manusia Israel dan Palestina. Hampir 3.000 warga Palestina dilaporkan telah ditangkap di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, tempat kekerasan juga meningkat sejak 7 Oktober.

Pernyataan Hamas diakhiri dengan mengatakan kesepakatan itu bertujuan untuk “melayani rakyat kami dan memperkuat ketabahan mereka dalam menghadapi agresi”.

Pernyataan tersebut juga memperingatkan: “Kami tetap berada di posisi terdepan, dan para pejuang kami yang menang akan tetap waspada untuk membela rakyat kami dan mengalahkan pendudukan.”

Bagaimana pengawasan terhadap kesepakatan?

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan ruang operasi di Doha akan menjaga jalur komunikasi secara langsung dengan Israel, kantor politik Hamas, dan Komite Palang Merah Internasional sehingga setiap kemungkinan pelanggaran “segera dikomunikasikan kepada kedua belah pihak dan ada cara untuk menanganimua”.

Hal paling penting adalah “memastikan bahwa lingkungan tempat pemindahan sandera berlangsung adalah lingkungan yang aman”, tambahnya.

Ansari mengatakan Qatar berharap dapat memperpanjang jeda pertempuran melebihi empat hari dengan memastikan pembebasan lebih banyak sandera.

Ia juga menyatakan harapannya bahwa hal ini akan berfungsi sebagai "bukti konsep untuk langkah-langkah deeskalasi lebih lanjut... dan gencatan senjata yang lebih berkelanjutan di Gaza".

Jeda pertempuran diperpanjang

Israel mengatakan gencatan senjata dapat diperpanjang jika setidaknya 10 warga Israel dibebaskan setiap hari. Akan tetapi, pemerintah Israel telah bersumpah untuk memusnahkan Hamas dan menambahkan bahwa penghentian serangan hanya bersifat sementara.

Adapun Hamas mengatakan pada Minggu (26/11) bahwa mereka ingin memperpanjang jeda pertempuran dan meningkatkan jumlah sandera yang dibebaskan.

Seorang pejabat senior Palestina yang familiar dengan perundingan yang berlangsung di Qatar mengatakan kepada BBC bahwa kelompok Hamas telah memberi tahu para mediator bahwa mereka bersedia memperpanjang jeda pertempuran sebanyak dua hingga empat hari.

Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abulrahman mengatakan kepada Financial Times bahwa Hamas perlu menemukan puluhan sandera yang ditahan di Gaza oleh kelompok lain untuk demi mengamangkan perpanjangan jeda pertempuran.

Banyak dari mereka yang diculik dalam serangan 7 Oktober – diperkirakan berjumlah 240 orang – ditahan oleh Hamas, yang dikategorikan sebagai organisasi teroris oleh Israel, Inggris, Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Namun, kelompok-kelompok lain, termasuk Jihad Islam Palestina, diyakni ikut serta dalam aksi tersebut.

Sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil tewas dalam serangan 7 Oktober, menurut Israel.

Sebagai balasan atas serangan tersebut, Israel tanpa henti membombardir Gaza, menghancurkan infrastrukturnya.

Hamas mengatakan hampir 15.000 orang tewas, termasuk banyak anak-anak.

Sumber: BBC Indonesia
BBC
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas