Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tipu Muslihat Israel: Minta Warga Khan Younis Mengungsi ke Rafah, Sesampai Sana Mereka Dibombardir

Militer Israel menjalankan tipu muslihat ke warga Gaza di Khan Younis duduki sehari pasca perjanjian gencatan senjata dengan Hamas berakhir.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Tipu Muslihat Israel: Minta Warga Khan Younis Mengungsi ke Rafah, Sesampai Sana Mereka Dibombardir
MOHAMMED ABED / AFP
Seorang pria Palestina membawa seorang anak laki-laki yang terluka setelah dimulainya kembali pemboman Israel di Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 1 Desember 2023, ketika pertempuran pecah tak lama setelah berakhirnya gencatan senjata tujuh hari antara Israel dan Hamas. Gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas berakhir pada tanggal 1 Desember, dengan tentara Israel mengatakan operasi tempur telah dilanjutkan, menuduh Hamas melanggar jeda operasional. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, RAFAHMiliter Israel kembali menjalankan tipu muslihat kepada warga Gaza di Khan Younis yang mereka duduki sehari pasca perjanjian gencatan senjata dengan Hamas berakhir.

Militer Israel memerintahkan warga Gaza di Khan Younis agar mengungsi ke Rafah. Namun setiba di Rafah militer Israel membombardir warga sipil Gaza dari udara di wilayah yang berbatasan dengan Mesir tersebut hari ini, Jumat (1/12/2023).

Sebelum memulai serangan udara, militer Israel memerintahkan warga Gaza di Khan Younis agar segera meninggalkan daerah tersebut dan pindah ke Rafah karena wilayah itu akan dijadikan target operasi perang selanjutnya.

Setelah warga berbondong–bondong pindah kamp pengungsian di Rafah, jet–jet tempur membombardir mereka.

"Pasukan Israel menjatuhkan selebaran kepada warga di Khan Younis yang meminta mereka untuk mengungsi ke Rafah, namun mereka juga menargetkan Rafah," ujar wartawan Hind Khoudary melaporkan kepada Al Jazeera.

“Tidak ada tempat berlindung, tidak ada ruang aman bagi masyarakat di Gaza. Banyak di antara mereka yang kehilangan tempat tinggal. Rumah sakit, fasilitas PBB penuh dengan mereka yang telah dievakuasi dari daerah lain,” tambah Khoudary.

BERITA REKOMENDASI

Sedikitnya sembilan orang di Rafah dan satu orang di Khan Younis dinyatakan tewas.

Sementara tujuh orang lainnya meninggal dunia akibat serangan di daerah al-Maghazi dan 2 orang tewas di Beit Lahia, Jalur Gaza utara.

Baca juga: 3 Truk Bantuan Masuk ke Gaza dari Rafah setelah Gencatan Senjata Dimulai

Sumber media Palestina melaporkan sebanyak 8 orang tewas akibat pesawat Israel yang membom beberapa wilayah di Jalur Gaza.

Korban tewas, termasuk juru kamera TV Al-Aqsa, Abdallah Darwish yang meninggal dalam serangan mendadak Israel di Jalur Gaza.

Gencatan senjata telah berlaku sejak 24 November, awalnya dijadwalkan untuk jangka waktu 4 hari, yang kemudian diperpanjang dua kali—pertama selama dua hari dan kemudian selama satu hari.

Namun, gencatan senjata ini tidak diperpanjang untuk ketiga kalinya.

Selama tujuh hari terakhir, telah terjadi tujuh putaran pertukaran tahanan tidak langsung antara Hamas di Gaza dan tentara Israel, sesuai dengan ketentuan gencatan senjata.

Persyaratan tersebut menetapkan pembebasan 3 tahanan Palestina dari tahanan Israel dengan imbalan satu tawanan Israel yang diserahkan oleh Perlawanan.

Serangan militer Israel ke warga Gaza tak hanya dilakukan di wilayah perbatasan Mesir.

Sejumlah tank-tank Israel juga dilaporkan menembaki kawasan sekitar kamp-kamp pengungsi di Nuseirat dan Bureij yang berada di Jalur Gaza tengah.

Orang-orang memeriksa kehancuran setelah serangan Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 1 Desember 2023, ketika pertempuran kembali terjadi tak lama setelah berakhirnya gencatan senjata tujuh hari antara Israel dan militan Hamas. Gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas berakhir pada tanggal 1 Desember, dengan tentara Israel mengatakan operasi tempur telah dilanjutkan, menuduh Hamas melanggar jeda operasional.
Orang-orang memeriksa kehancuran setelah serangan Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 1 Desember 2023, ketika pertempuran kembali terjadi tak lama setelah berakhirnya gencatan senjata tujuh hari antara Israel dan militan Hamas. Gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas berakhir pada tanggal 1 Desember, dengan tentara Israel mengatakan operasi tempur telah dilanjutkan, menuduh Hamas melanggar jeda operasional. (KATA KHATIB/AFP)

Israel berdalih, gempuran udara yang dilakukan militernya merupakan bentuk perlawanan terhadap Hamas, setelah menuduh kelompok militan itu melanggar ketentuan dalam kesepakatan gencatan senjata, dengan menembakan roket ke wilayah Israel.

Baca juga: Pejabat Palestina di Gaza: Israel Tutup Penyeberangan Rafah, Pasien Terluka Tak Boleh Dievakuasi

“Sirene berbunyi di kalangan masyarakat dekat Jalur Gaza, itu menjadi tanda bahwa pasukan pertahanan udara Israel berhasil mencegat sebuah roket yang meluncur dari Jalur Gaza," demikian rilis resmi militer Israel.

Media Israel mengutip sumber-sumber politik yang mengatakan kalau militer Israel memberikan kode persiapan bagi pemukim mereka yang tinggal di sekitaran wilayah Gaza.

Outlet berita tersebut juga menyebutkan bahwa para pemukim di wilayah Gaza diinstruksikan untuk tinggal di dekat lokasi yang sudah dibentengi.

AS Ancam Hukum Israel

Sebelum serangan berlangsung, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken sempat memberikan peringatan kepada pemerintah Israel untuk berhenti melanjutkan serangan invasi ke warga sipil Palestina di jalur Gaza.

“Israel kami peringatkan agar menghentikan perang karena tindakan tersebut hanya akan memberi banyak tekanan internasional ke Israel, termasuk juga ke AS,” kata Blinken seperti dikutip New York Times.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara dalam konferensi pers di Tel Aviv pada 30 November 2023.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara dalam konferensi pers di Tel Aviv pada 30 November 2023. (SAUL LOEB / POOL / AFP)

Tak sampai di situ, dalam pertemuan tersebut Blinken meminta Israel untuk menerapkan apa yang disebutnya "rencana perlindungan sipil".

Israel juga diharuskan untuk menentukan wilayah yang aman untuk ditinggali warga sipil Gaza.

Baca juga: Tanpa Aba-aba, Jet Israel Kembali Mengamuk di Gaza, Juru Kamera Televisi Kena Bom

Namun peringatan tersebut tak dihiraukan Israel, PM Netanyahu bahkan dengan tegas memerintahkan pasukannya untuk melanjutkan perang melawan Hamas di Jalur Gaza.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas