Gencatan Senjata Berakhir, IDF Bakal Serang 400 Titik di Gaza Lewat Darat, Laut, dan Udara
IDF bakal menyerang 400 titik di Gaza lewat darat, laut, dan udara setelah gencatan senjata dinyatakan berakhir per 1 Desember 2023 kemarin.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Gencatan senjata antara Hamas dan Israel telah berakhir pada Jumat (1/11/2023).
Kemudian, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berencana akan melanjutkan serangan ke Gaza di 400 titik.
Hal ini diumumkan IDF lewat akun X resminya, @IDF pada Sabtu (2/12/2023).
Dari 400 titik itu, IDF menjelaskan 50 titik di daerah Khan Yunis turut menjadi sasaran penyerangan.
Tak hanya itu, IDF juga mengumumkan operasi terbaru pasca gencatan berakhir seperti penyerangan pos operasional organisasi Jihad Islam hingga serangan ke Angkatan Laut Hamas.
Baca juga: IDF Klaim Temukan Cara Taklukkan Terowongan Hamas, Eks-Agen Shin Bet: Permainan akan Berbeda
Berikut ini adalah perkembangan terbaru operasional IDF:
- Menghancurkan lebih dari 400 target di Gaza
- Menghancurkan lebih dari 50 target di daerah Khan Yunis
- Jet tempur IDF menghantam pusat komando operasional Jihad Islam di dalam sebuah masjid.
- Pasukan Angkatan Laut Israel menghantam target militer yang digunakan oleh Angkatan Laut Hamas.
180 Orang Tewas Imbas Israel Serang Gaza
Dikutip dari Aljazeera, serangan Israel di Gaza pasca gencatan senjata berakhir membuat lebih dari 180 orang tewas.
Adapun sasaran utama Israel adalah wilayah timur Khan Younis di selatan Gaza.
Akibat serangan tersebut, warga berlarian ke jalan membawa barang-barang yang ditumpuk di gerobak dan mencari perlindungan lebih jauh ke barat Gaza.
Secara lebih rinci, pejabat Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan serangan udara Israel tersebut menewaskan 184 orang, membuat 589 orang luka-luka, dan merusak lebih dari 20 rumah.
Baca juga: Israel Sebarkan Selebaran untuk Warga Gaza: Segera Mengungsi dan Pergi ke Rafah
Militer Israel menyebarkan selebaran di Kota Gaza dan bagian selatan daerah itu pada hari Jumat.
Mereka mendorong warga sipil untuk melarikan diri guna menghindari pertempuran.
Namun kelompok hak asasi manusia telah berulang kali memperingatkan bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza.
“Warga sipil diperintahkan untuk pindah ke selatan, tapi tidak ada tempat di Gaza yang aman karena pemboman tanpa pandang bulu dan pertempuran yang terus berlanjut,” kata LSM Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres, atau MSF) di X.
PBB mengatakan, pertempuran itu akan memperburuk keadaan darurat kemanusiaan yang ekstrem.
“Neraka di Bumi telah kembali ke Gaza,” kata Jens Laerke, juru bicara kantor kemanusiaan PBB di Jenewa.
Baca juga: 32 Warga Gaza Tewas oleh Jet Tempur Israel, Hanya Berselang 2 Jam Pasca Gencatan Senjata Berakhir
Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan pasukan Israel memberi tahu semua organisasi dan entitas yang beroperasi di persimpangan bahwa masuknya truk telah dilarang.
“Keputusan ini memperburuk penderitaan warga negara dan meningkatkan tantangan yang dihadapi organisasi kemanusiaan dan bantuan dalam meringankan kesulitan warga negara dan pengungsi akibat agresi yang sedang berlangsung,” kata PRCS dalam sebuah postingan di X.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Konflik Palestina vs Israel