Pertempuran Kembali Berkecamuk antara Hizbullah dan Israel, 3 Orang Tewas di Lebanon Selatan
Gencatan senjata Hamas-Israel berakhir, pertempuran di perbatasan Lebanon ikut meletus.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati

Sekitar 100 orang di Lebanon tewas dalam konflik tersebut, 80 di antaranya adalah pejuang Hizbullah.
Puluhan ribu orang telah melarikan diri dari kedua sisi perbatasan.
Pada tanggal 5 November, serangan udara Israel menewaskan empat warga sipil, tiga anak dan nenek mereka.

Baca juga: Hussein Mazraani Tewas akibat Serangan Israel, Militan Hizbullah Berkabung
Tiga jurnalis Lebanon juga tewas dalam serangan Israel.
Hizbullah mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasi lima serangan terhadap posisi militer Israel di perbatasan.
Kelompok itu mengatakan bahwa serangan tersebut adalah untuk mendukung rakyat Palestina "yang teguh dan perlawanannya yang gagah berani dan terhormat."
Seorang juru bicara pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon mengatakan kepada Reuters bahwa telah terjadi penembakan di dekat markas besarnya di dekat kota pesisir Naqoura dan di Aita al-Shaab, juga di Lebanon selatan, pada sore hari.
“Hizbullah telah menghubungkan apa yang terjadi di perbatasan dengan apa yang terjadi di Gaza,” kata Nabil Boumonsef, wakil pemimpin redaksi surat kabar Annahar Lebanon.
“Selagi perang di Gaza berlanjut, Lebanon akan terus terancam oleh bahaya eskalasi besar-besaran.”
Politisi senior Hizbullah Hassan Fadlallah sebelumnya mengatakan kelompoknya waspada dan siap setelah gencatan senjata Hamas-Israel berakhir.
“Di Lebanon, kami prihatin menghadapi tantangan ini, waspada, dan selalu siap menghadapi segala kemungkinan dan bahaya apa pun yang mungkin timbul di negara kami,” ujarnya.
“Tidak ada yang berpikir bahwa Lebanon telah terhindar dari serangan Zionis atau bahwa apa yang terjadi di Gaza tidak akan mempengaruhi situasi di Lebanon,” katanya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.