Pertempuran Kembali Berkecamuk antara Hizbullah dan Israel, 3 Orang Tewas di Lebanon Selatan
Gencatan senjata Hamas-Israel berakhir, pertempuran di perbatasan Lebanon ikut meletus.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Penembakan oleh militer Israel telah menewaskan tiga orang di Lebanon selatan, lapor kantor berita Lebanon, dikutip Al Jazeera.
Baku tembak ini terjadi setelah berakhirnya gencatan senjata antara Israel dan kelompok bersenjata Palestina Hamas, Jumat (1/12/2023).
Kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, sekutu Hamas, mengatakan salah satu pejuangnya termasuk di antara mereka yang tewas pada hari Jumat.
Dikatakan bahwa Hizbullah telah melakukan beberapa serangan terhadap posisi militer Israel di perbatasan untuk mendukung warga Palestina di Gaza.
Tentara Israel mengatakan artileri mereka menyerang sumber tembakan dari Lebanon dan pertahanan udaranya telah mencegat dua peluncuran.
Sirene peringatan akan datangnya roket terdengar di beberapa kota di Israel utara.
Baca juga: Gaza Perang Lagi, Hizbullah Siaga Satu, Sirene Serangan Roket Meraung di Kota Israel Utara
Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan bahwa dua orang tewas akibat penembakan Israel di kota Houla di perbatasan Lebanon dan satu orang tewas di desa Jebbayn.
"Seorang wanita dan putranya yang berusia 35 tahun tewas di Houla," ujar Shakeeb Koteich, kepala dewan kota, kepada kantor berita Reuters.
Ia mengatakan keduanya adalah warga sipil.
Hizbullah kemudian mengatakan salah satu anggotanya tewas di Houla.
“Sebuah peluru mendarat di dekat rumah, dan peluru kedua menghantam rumah tersebut,” kata Koteich melalui telepon.
Sejak pecahnya perang Hamas-Israel pada tanggal 7 Oktober lalu, Hizbullah hampir setiap hari melancarkan serangan roket terhadap posisi Israel di perbatasan.
Israel juga melancarkan serangan udara dan artilerinya di Lebanon selatan.
Pertempuran ini merupakan pertempuran terburuk sejak perang tahun 2006 antara Israel dan Hizbullah.