Eli Cohen Kesal Turki Bela Hamas, Ankara: Mereka Ada karena Agresi Israel di Palestina
Turki menanggapi cuitan Menlu Israel Eli Cohen yang tidak suka dengan sikap Turki yang membela Hamas. Turki: Hamas adalah respon dari agresi Israel.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Luar Negeri Turki menanggapi cuitan Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen, yang menyindir sikap Turki terhadap Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di Palestina.
"Pendudukan Israel atas wilayah Palestina dan penindasan terhadap rakyat Palestina, termasuk serangan rutin di Gaza, tidak dapat dipandang sebagai pertahanan diri," kata Kementerian Luar Negeri Turki, Minggu (3/12/2023).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki, Oncu Keceli, mengatakan tindakan Israel sudah keterlaluan.
“Inti permasalahan saat ini terletak pada pendudukan Israel, serta mentalitas ekspansionis dan tindakan represif yang sepenuhnya mengabaikan hukum, hak asasi manusia, dan prinsip-prinsip universal,” kata Oncu Keceli, dikutip dari Al Arabiya.
Ia menekankan, kekerasan terhadap penduduk sipil oleh kekuatan pendudukan Israel tidak bisa dibenarkan sebagai pembelaan diri.
Baca juga: Inggris Kirim Pesawat Pengintai Sandera di Gaza, Janji Tak Bocorkan Info Lain ke Israel
Oncu Keceli lalu menyoroti kekejaman Israel hingga saat ini, yang secara tidak langsung mendorong warga Palestina untuk melawan.
“Seperti yang ditunjukkan oleh sejarah konflik, semakin Israel menindas warga Palestina dan menghancurkan kebebasan dasar mereka, semakin besar perlawanan yang akan mereka hadapi," katanya.
"Perlawanan ini ada karena semakin banyak warga Palestina yang terus berupaya mewujudkan hak-hak kolektif dan individu mereka,” tambahnya.
Cuitan Eli Cohen, Kritik Sikap Turki soal Hamas
Baca juga: Israel Serang Khan Yunis di Gaza Selatan, Warga Palestina Dipaksa Mengungsi Lagi
Pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki menanggapi postingan Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen, di akun X pada Jumat (2/12/2023).
“Organisasi Hamas-ISIS tidak akan ada di Gaza pada hari berikutnya. Kami akan membebaskan Gaza dari Hamas, demi keamanan Israel dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi penduduk di wilayah tersebut,” tulisnya.
“Anda (Kepresidenan Turki) dipersilakan untuk menjadi tuan rumah bagi teroris Hamas di negara Anda yang tidak tersingkir dan melarikan diri dari Gaza,” lanjutnya, sambil menyebut akun Kepresidenan Turki @trpresidency.
Turki secara historis menjalin hubungan diplomatik dengan kelompok militan Hamas.
Berbeda dengan AS dan sekutu Barat-nya, Turki memandang hubungannya dengan Hamas sebagai bagian dari upaya mendukung perjuangan Palestina.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.