Negosiasi Gagal, Israel Tarik Pelobi dari Qatar, Serangan ke Gaza Berlanjut
Kamala Harris menegaskan pihaknya bersama dengan mediator Qatar masih berupaya menemukan cara
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, DOHA – Pihak berwenang Israel dikabarkan telah menarik kembali tim perunding mereka dari Qatar setelah mencapai “jalan buntu” dalam pembicaraan untuk membebaskan sandera yang ditahan oleh kelompok militan Palestina Hamas di Gaza.
Sebuah sumber yang mengetahui pembicaraan itu mengatakan perundingan tersebut terhenti pada Sabtu (2/12/2023) setelah Israel terus mendesak pembebasan sekelompok wanita, tetapi Hamas menolaknya.
“Kami telah menarik kembali para negosiator dari dinas intelijen Mossad Israel karena Hamas gagal memenuhi bagiannya dalam perjanjian, termasuk pengembalian semua perempuan dan anak-anak yang disandera,” kata David Barnea, kepala badan intelijen Mossad Israel.
Baca juga: Israel kembali perangi Hamas di Gaza, ratusan orang tewas
Sementara itu, wakil kepala biro politik Hamas mengatakan negosiasi telah berakhir, sembari menambahkan tidak akan ada lagi sandera yang dibebaskan sampai ada gencatan senjata.
“Kami sudah mengatakan sejak hari pertama bahwa harga dari pembebasan tahanan Zionis adalah pembebasan semua tahanan kami, setelah gencatan senjata,” ujarnya.
Di sisi lain, wakil presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris menegaskan pihaknya bersama dengan mediator Qatar masih berupaya menemukan cara untuk menghentikan sementara pertempuran tersebut.
“Pekerjaan kami sedang berlangsung demi mendukung beberapa kemampuan untuk membuka kembali jeda dan untuk mencapai kesepakatan, di mana akan ada jeda sehingga kami bisa mengeluarkan sandera dan memberikan bantuan,” kata Harris dalam sebuah pernyataan di sela-sela KTT Perubahan Iklim COP28 Dubai.
Serangan Israel Berlanjut
Pasukan Pertahanan Israel mengonfirmasi pihaknya telah meluncurkan lebih dari 400 serangan dalam 24 jam pertama pertempuran baru yang dimulai Jumat (1/12/2023) pagi, menargetkan Hamas dan Jihad Islam, kelompok militan lainnya di Gaza.
Di saat yang sama, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas mengatakan mereka telah meluncurkan rentetan roket dari Gaza utara menuju Tel Aviv, Israel.
Kelompok tersebut mengklaim serangan itu merupakan respons terhadap apa yang mereka sebut sebagai “pembantaian Zionis terhadap warga sipil”.