IDF Klaim Bunuh Komandan Hamas Haitham Khuwajari dalam Serangan Udara di Gaza
Pasukan Pertahanan Israel atau IDF mengklaim telah membunuh Komandan Batalyon Shati Hamas, Haitham Khuwajari dalam serangan udaranya di wilayah Gaza.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nanda Lusiana Saputri
![IDF Klaim Bunuh Komandan Hamas Haitham Khuwajari dalam Serangan Udara di Gaza](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/drone-israel-di-gaza-435264756823422111.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari menyebut pihaknya telah membunuh salah satu komandan Hamas.
Hagari mengatakan, dalam serangan udara yang dilancarkan IDF di Jalur Gaza telah membunuh Komandan Batalyon Shati Hamas, Haitham Khuwajari.
Dalam konferensi pers pada hari Minggu (3/12/2023), Hagari menyebut Haitham Khuwajari bertanggung jawab melakukan serangan ke wilayah Israel pada 7 Oktober lalu.
"Mengikuti intelijen IDF dan ISA, sebuah jet tempur IDF menyerang dan membunuh Haitham Khuwajari, Komandan Batalyon Shati Hamas," ujar Hagari, dikutip dari CNN.
"Di bawah komandonya, teroris Hamas melakukan serangan ke wilayah Israel pada 7 Oktober selama invasi dan pembantaian di Israel selatan," lanjutnya.
Pernyataan itu juga mengatakan Khuwajarai "memimpin pasukan Hamas yang berperang melawan tentara IDF di wilayah Shati".
Baca juga: Inggris Bantu Israel, Hamas: Memalukan, Mereka Harusnya Tebus Deklarasi Balfour 1917 di Palestina
IDF menguasai kamp pengungsi Al-Shati yang terletak di jalur Gaza utara pada pertengahan November.
Militer Israel mengatakan mereka akan terus melakukan pengejaran kepada para komandan yang memimpin wilayah kendali mereka.
"Kami akan melenyapkan setiap komandan yang memimpin wilayah di bawah kendali mereka seperti yang dilakukan (IDF) kemarin di Batalyon Sajaya," ungkap Hagari.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari pihak Hamas terkait kematian Khuwajarai.
Tiga Tentara Israel Tewas
![Pasukan dan kendaraan militer Israel ditempatkan di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza pada 3 Desember 2023, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by JACK GUEZ / AFP)](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pasukan-darat-israel-bersiap-serang-gaza-selatan_20231204_111613.jpg)
Militer Israel mengkonfirmasi bahwa pasukannya telah tewas dalam pertempuran pada hari Minggu.
Ketiga tentara tersebut, berpangkat Sersan Mayor, Sersan Kelas Satu, dan Sersan.
Baca juga: Israel Sengaja Targetkan Infrastruktur Sipil di Gaza dengan Menggunakan Teknologi AI
Berikut rincian tentara Israel yang tewas dalam pertempuran hari Minggu, dikutip dari Al Jazeera:
1. Sersan Mayor Neriya Shaer, seorang prajurit cadangan berusia 36 tahun dari Yavne, anggota Batalyon 6655 di Brigade ke-55, yang terbunuh di Gaza tengah.
2. Sersan Kelas Satu Ben Zussman, seorang tentara cadangan berusia 22 tahun dari Yerusalem, anggota Batalyon 601 dari Brigade 401 Korps Teknik Tempur, yang terbunuh di Gaza utara.
3. Sersan Binyamin Yehoshua Needham, 19, dari Zichron Ya'akov, juga dari Batalyon 601 Brigade 401 Korps Teknik Tempur, yang juga tewas di Gaza utara.
Israel Bakal Buru Hamas di Luar Negeri
![Pasukan Israel mengendarai jip militer di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza pada 3 Desember 2023, setelah pertempuran kembali terjadi antara Israel dan militan Hamas, sementara bentrokan terus berlanjut antara Israel dan militan Hamas pada 3 Desember 2023. Israel melakukan pemboman mematikan di Gaza pada 3 Desember ketika seruan internasional meningkat untuk perlindungan yang lebih besar terhadap warga sipil dan pembaruan gencatan senjata yang telah berakhir dengan kelompok militan Palestina Hamas. (Photo by JACK GUEZ / AFP)](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pasukan-darat-israel-bersiap-serang-gaza-selatan_20231204_110031.jpg)
Kepala Badan Keamanan dalam Negeri Israel, Shin Bet Ronen Bar bersumpah akan memburu Hamas hingga luar negeri.
Pernyataan Shin Bet ini disiarkan oleh lembaga penyiaran publik Israel Kan pada hari Minggu.
Baca juga: Netanyahu Ancam Hancurkan Lebanon jika Hizbullah Terus Serang Israel
Namun, tidak jelas kapan Shin Bet melontarkan pernyataan tersebut atau kepada siapa.
Badan keamanan itu sendiri menolak mengomentari laporan terkait pemburuan tersebut.
"Kabinet telah menetapkan tujuan, melalui pembicaraan di jalan, untuk melenyapkan Hamas. Ini adalah Munich kami. Kami akan melakukan ini di mana pun, di Gaza, di Tepi Barat, di Lebanon, di Turki, di Qatar."
"Ini akan memakan waktu beberapa tahun, tetapi kami akan berada di sana untuk mewujudkannya," ucap Shin Bet, dikutip dari Arab News.
Yang dimaksud dengan Munich adalah tanggapan Israel terhadap pembunuhan 11 anggota tim Olimpiade Israel pada tahun 1972 ketika orang-orang bersenjata dari kelompok Black September Palestina melancarkan serangan terhadap pertandingan Munich.
Baca juga: 24 Jam Terakhir Lebih dari 700 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Zionis Israel ke Gaza
Israel menanggapinya dengan melakukan kampanye pembunuhan yang ditargetkan terhadap agen dan penyelenggara Black September selama beberapa tahun dan di beberapa negara.
Israel telah bersumpah untuk memusnahkan Hamas setelah serangan 7 Oktober menerobos perbatasan dengan Gaza, menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 240 orang.
Lebih dari 15.500 orang telah terbunuh sejauh ini selama serangan Israel di Gaza, menurut kementerian kesehatan Gaza.
Selain di Gaza, para pemimpin Hamas tinggal atau sering mengunjungi Lebanon, Turki, dan Qatar.
Qatar membantu memediasi gencatan senjata selama seminggu yang gagal pada hari Jumat.
Baca juga: Israel Periksa Satu Per Satu Truk Bantuan Kemanusian ke Gaza, Cegah ke Tangan Hamas
Selama bertahun-tahun, berbagai negara telah menawarkan perlindungan bagi Hamas.
Pada tahun 1997, agen Mossad Israel gagal meracuni pemimpin Hamas saat itu, Khaled Meshaal, di Yordania.
Israel harus memberikan obat penawar kepada Yordania untuk menyelamatkan nyawa Meshaal.
Saat itu, Presiden Israel Benjamin Netanyahu menjabat sebagai perdana menteri.
(Tribunnews.com/Whiesa)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.