Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rencana Israel Banjiri Terowongan Hamas Pakai Air Laut, Nyawa Sandera Bisa Saja Terancam

Israel berencana membanjiri terowongan Hamas menggunakan air laut. IDF telah menyelesaikan lima pompa besar sejak pertengahan November 2023.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
zoom-in Rencana Israel Banjiri Terowongan Hamas Pakai Air Laut, Nyawa Sandera Bisa Saja Terancam
AFP/MOHAMMED ABED
Seorang anak laki-laki Palestina berjalan di dalam terowongan yang digunakan untuk militer di kamp musim panas pemuda yang dikelola Hamas, di Kota Gaza. Israel berencana membanjiri terowongan Hamas menggunakan air laut. IDF telah menyelesaikan lima pompa besar sejak pertengahan November 2023. 

TRIBUNNEWS.com - Israel berencana membanjiri terowongan Hamas di bawah Jalur Gaza.

Rencana ini disampaikan oleh pejabat Amerika Serikat (AS) yang kemudian dikutip oleh Wall Street Journal, Senin (4/12/2023), dilansir Al Arabiya.

Untuk memuluskan rencananya, Israel telah merakit sistem pompa besar untuk memompa air laut.

Sekitar pertengahan November 2023, tentara Israel menyelesaikan pembangunan lima pompa yang terletak satu mil sebelah utara kamp pengungsi Al-Shati.

Pompa itu, kata laporan Wall Street Journal, bisa mengalirkan ribuan meter kubik air per jam, sehingga dapat membanjiri terowongan Hamas dalam beberapa minggu.

Baca juga: Iran Bakal Balas Israel Atas Kematian Dua Anggota Pasukan Garda Revolusi di Suriah

Tidak jelas apakah Israel akan mempertimbangkan menggunakan pompa tersebut sebelum semua sandera dibebaskan.

Sementara itu, Hamas sebelumnya mengatakan mereka menyembuyikan para sandera di "tempat dan terowongan yang aman."

Berita Rekomendasi

Jika Israel akan mengeksekusi rencana tersebut sebelum semua sandera bebas, maka nyawa para tahanan menjadi taruhannya.

Mengenai rencana itu, Kementerian Pertahanan Israel tidak segera memberikan klarifikasi.

Wall Street Journal mengatakan seorang pejabat Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga menola mengomentari rencana itu.

Namun, pejabat itu hanya mengatakan, "IDF beroperasi untuk membongkar kemampuan Hamas dengan berbagai cara, menggunakan alat militer dan teknologi yang berbeda."

Menurut Wall Street Journal, Israel pertama kali memberi tahu AS mengenai rencana tersebut bulan lalu.

Tetapi, Wall Street Journal melaporkan, pejabat tidak mengetahui seberapa dekat pemerintahan Benjamin Netanyahu dalam melaksanakan rencana itu.

Israel belum membuat keputusan akhir untuk melanjutkan atau mengesampingkannya, kata para pejabat itu.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas