Turki Peringatkan Israel, Jangan Targetkan Serangan ke Anggota Hamas di Perbatasan
Turki menegaskan kepada Israel bahwa menargetkan anggota Hamas di dalam wilayah perbatasannya akan mengakibatkan “konsekuensi serius” bagi Israel.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Turki menggertak balik Israel dengan memperingatkan agar militer Israel jangan coba-coba mengincar target anggota Hamas di wilayah perbatasan.
Pernyataan itu dikeluarkan Pemerintah Turki untuk merespon ancaman seorang pejabat senior intelijen Israel bernama Ronen Bar yang menjanjikan tanggapan 'mirip Munich' terhadap serangan para pejuang Hamas pada 7 Oktober 2023 di wilayah Israel Selatan.
Turki menegaskan kepada Israel bahwa menargetkan anggota Hamas di dalam wilayah perbatasannya akan mengakibatkan “konsekuensi serius” bagi Israel.
Sebelumnya, Ronen Bar, yang sehari-hari menjabat sebagai kepala dinas keamanan domestik Shin Bet Israel, mengatakan anggota Hamas yang tinggal di Qatar, Lebanon dan Turki akan menjadi sasaran.
“Sikap seperti itu akan menimbulkan konsekuensi serius,” ungkap sumber intelijen Turki kepada Anadolu Agency Turki.
Dia mengatakan, negara-negara lain telah mencoba melakukan “aktivitas ilegal” di wilayahnya di masa lalu dan tidak ada seorang pun yang diizinkan melakukan hal tersebut di masa depan.
Komentar tersebut muncul ketika Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai "tukang jagal Gaza" dalam pidatonya pada hari Senin.
"Kami sedang bersiap untuk mengadilinya," ungkap Erdogan.
Berbicara mengenai serangan Israel terhadap Gaza, Erdogan mengatakan, “PBB, yang didirikan untuk keamanan global, bahkan tidak dapat melindungi pegawainya sendiri dari aksi barbar militer Israel."
Baca juga: Khawatir Dibom Israel, WHO Pindahkan Pasokan Medis dari Gudang di Gaza Selatan
"Pembantaian Israel semakin cepat, saya salut kepada Gaza yang melakukan perlawanan," sebut Erdogan.
“Netanyahu, yang saat ini menjadi penjagal Gaza, akan diadili sebagai penjagal Gaza, sama seperti Milosevic,” tambah Erdogan merujuk pada mantan pemimpin Serbia yang didakwa oleh pengadilan internasional atas kejahatan perang terkait dengan warga Bosnia, Kroasia. dan perang Kosovo pada tahun 1990an.
Baca juga: Israel Periksa Satu Per Satu Truk Bantuan Kemanusian ke Gaza, Cegah ke Tangan Hamas
Komentar Erdogan muncul ketika pasukan Israel terus melakukan pemboman di Gaza, sementara dua warga Palestina juga tewas dalam penggerebekan di Tepi Barat yang diduduki.
Gaza Dibombarir Tanpa Henti
Warga Palestina mengalami kehancuran total pada hari Senin, menyusul serangan udara besar-besaran Israel yang menargetkan bagian timur Gaza.